SAINT-GOBAIN MENGAJAK GENERASI MUDA PEDULI DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

SAINT-GOBAIN



Dimanakah anda sekarang bernaung dan bertempat tinggal?
Apakah didesa yang  masih asri atau malah dikota yang padat dengan berbagai macam problematika masyarakat urban?





Sebuah gagasan inovatif tercetus karena adanya sebuah kegelisahan yang mendesak terhadap kualitas perkotaan yang melanda dunia secara global. Tak bisa dipungkiri, kapasitas dan kualitas kota yang semakin berat dibebani arus urbanisasi menjadi masalah serius yang harus ditangani secepatnya.
Beruntung saya bisa mengikuti konferensi pers yang dihelat oleh Saint-Gobain sebagai bagian dari kegiatan Multi Comfort Student Contest (MCSC) 2020/2021. 

 Kamis, lalu,  25 Februari 2021 sekitar jam 14.00-17.00 diadakan Press Conference secara virtual dengan konsep talk show bertema :

"Making The World A Better Home"
Acara yg sangat menarik ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan antara lain para arsitek dan akademisi dengan audiens media, blogger dan pemenang MCSC nasional yang akan diberangkatkan ke Paris, Perancis.

Moderator/MC dalam press conference MCSC Paris 2020/2021



Tokoh yang terlibat dalam MCSC 2020 Saint-Gobain
(Dari kanan-kiri)
 Mochamad Donny Koerniawan , Selvia Diwanty, Sibarani Sofian, Deni Desvianto.



Konferensi pers dilaksanakan secara daring dengan menghadirkan arsitek-arsitek ternama tanah air antara lain:
Sibarani Sofian, ST,M.Arch (Arsitek pendiri Urban+) sekaligus  dikenal sebagai pemenang Kontes Desain Ibukota Negara (IKN) "Negara Rimba Nusa",  ketua IAI Jakarta yang juga merupakan juri MCSC , Moehamad Deni Desvianto,ST ,  Dekan Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan,   Dr.Sri Maryati, ST,MIP dan pemenang Multi Comfort Student Contest (MCSC) dalam kesempatan ini diwakili oleh Selvia Diwanty turut berbagi pengalamannya dalam upaya mewujudkan desain pembangunan yang berkelanjutan hingga pengalaman berkontribusi dalam ajang desain arsitektur Internasional serta pembimbingnya (Dr.Eng.Mochamad Donny Koerniawan,ST,MT) yang berkenan berbagi cerita mengawal para juara.



SEKILAS TENTANG SAINT-GOBAIN

Acara ini diselenggarakan atas prakarsa Saint-Gobain sbg perusahaan asal Perancis yang telah berdiri lebih dari 350 tahun , dimana merupakan salah satu perusahaan pemimpin dunia di bidang produk konstruksi yang mengedepankan solusi inovatif untuk menyediakan produk yang peduli dan ramah lingkungan.
Saint-Gobain berambisi untuk menjadikan dunia lebih indah dan nyaman dihuni dalam aktivitas keseharian. Saint-Gobain telah hadir di 70 negara dengan lebih dari 170.000 karyawan dan menjadi pilihan terbaik untuk menciptakan bangunan yang nyaman, berteknologi mutakhir dan membuat kualitas hidup menjadi lebih baik.
Pada Juni 2011, PT Cipta Mortar Utama telah menjadi bagian dari komunitas global Saint-Gobain Group melalui anak perusahaannya, Saint-Gobain Weber.
PT Cipta Mortar Utama adalah perusahaan mortar terbesar yang berdiri pada tahun 1996 dan memproduksi mortar (adukan semen) instan bernama Mortar Utama Weber (MU-Weber) dengan menggunakan teknologi modern. Mortar Instan MU-Weber dikenal memiliki berbagai keunggulan seperti praktis, efisien dan menghasilkan pekerjaan bangunan yang berkualitas. 




Perusahaan2 yang dikelola oleh Saint-Gobain didunia.




PENYELENGGARAAN MCSC 2020 OLEH SAINT-GOBAIN


Melalui MCSC, proses inovasi yang berkelanjutan dengan produk Saint-Gobain harapannya dapat memberikan performa dan kenyamanan sekaligus menjawab tantangan konstruksi yang berkelanjutan, efisiensi sumber daya serta perubahan iklim.

Sebagai wujud komitmennya untuk terus mendukung dunia yang lebih baik inilah, Saint-Gobain berinisiatif melibatkan peran pemuda dalam merancang konstruksi berkelanjutan (sustainable construction) dan mewujudkan dunia sebagai tempat yang nyaman untuk ditinggali (making the world a better home).
Diadakanlah Multi Comfort Student Contest (MCSC) sebagai kompetisi desain arsitektur internasional yang didasarkan pada prinsip-prinsip Program Multi Comfort Saint-Gobain.

Multi Comfort Student Contest adalah sayembara global untuk mahasiswa program studi Arsitektur, Teknik Sipil, Teknik Lingkungan, atau yang lainnya dilaksanakan di berbagai negara, untuk mendesain sebuah inovasi dengan konsep pembangunan berkelanjutan dan pada proyek tahun ini akan merevitalisasi Saint-Denis, Prancis dengan menggunakan produk dari Saint-Gobain. Kebetulan tahun ini, untuk pertama kalinya Indonesia mengirim wakilnya dalam kompetisi ini sejak diadakan pada tahun 2004.

MCSC sendiri telah diselenggarakan dari tahun 2004 dan diikuti oleh 35 negara. Pada kompetisi ini terpilih 3 pemenang yang berhasil dinobatkan oleh juri. Selanjutnya, pemenang pertama  MCSC akan dikirim sebagai perwakilan dari Indonesia untuk bertanding kembali dengan para juara tingkat nasional lainnya di Paris, Perancis.


Ivana Ijaya, Managing Director Saint-Gobain Indonesia


Sebagai nara sumber pertama, Ivana Ijaya, Managing Director Saint-Gobain Indonesia mengungkapkan inisiatif yang telah dilakukan Saint-Gobain untuk mendukung konstruksi berkelanjutan merupakan
komitmen global yang menjadi DNA perusahaan, 
"Kami adalah perusahaan internasional dan multi-lokal yang terintegrasi penuh ke dalam wilayah tempat kami beroperasi untuk mendukung vitalitas bersama dengan semua pemangku kepentingan untuk membantu mewujudkan dunia yang lebih adil dan lebih berkelanjutan."
Ivana memaparkan, Saint- Gobain Group, adalah perusahaan asal Perancis yang telah berdiri lebih dari 350 tahun, dan selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik melalui produk hingga kontribusinya bagi sekitar, salah satunya melalui penyelenggaraan Multi Comfort Student Contest (MCSC). 
MCSC adalah kompetisi desain arsitektur internasional yang didasarkan pada prinsip-prinsip Program Multi Comfort Saint-Gobain yang bertujuan mengajak para generasi muda bergerak bersama melalui inovasi desain arsitektur.
MCSC telah diikuti oleh lebih dari 2.200 siswa di 35 negara. Tahun ini, para pemenang dari berbagai negara akan mendesain proyek revitalisasi di Saint-Denis, Perancis dengan menggunakan produk-produk Saint-Gobain Group. 

Di Indonesia, MCSC sudah dilaksanakan sejak 1 Maret - 15 Desember 2020 dan diikuti oleh 84 partisipan dari berbagai universitas di Indonesia. Setelah melalui tahap penjurian yang ketat, para juri yang terdiri dari beberapa arsitek kenamaan Indonesia memilih “Re(Bond)ir”, karya mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai pemenang pertama. 

Adapun urutan pemenang Multi Comfort Student Contest 2020/2021 adalah:
1. Institut Teknologi Bandung
2. Universitas Tanjung Pura
3. Universitas Pelita Harapan
4. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
5. Universitas Tarumanagara

Pemenang nasional ini akan mewakili Indonesia ke ajang Internasional Perancis yang direncanakan pada 9-12 Juni 2021.


Pemenang Kompetisi MCSC 2020/2021 lalu yang menobatkan ITB sebagai juara Pertama mewakili Indonesia ke tingkat dunia.


Sementara Apsara Herman, National Marketing Director Saint Gobain Indonesia menyatakan Multi Comfort Student Contest (MCSC) merupakan bentuk Saint-Gobain memfasilitasi anak muda Indonesia untuk berinovasi. 
“Peran para pemuda menjadi salah satu harapan besar bagi Saint-Gobain untuk mendorong sustainable construction, pembangunan yang berwawasan lingkungan, sejalan dengan produk-produk kami yang diciptakan sebagai material ramah lingkungan” 




Dalam konferensi pers kemarin, Sibarani Sofian ST, M.Arch, arsitek pendiri Urban+ yang juga dikenal sebagai pemenang Kontes Desain Ibu Kota Negara (IKN) “Nagara Rimba Nusa” memiliki pandangan
sendiri terhadap konsep Urban Planning dan Sustainability Construction : 
“Perencanaan kota berkelanjutan berarti adanya keseimbangan antara elemen lingkungan, sosial, dan ekonomi yang sesuai dengan kebijakan nasional yaitu mendukung kesejahteraan masyarakat” 


Beliau mencontohkan tentang kota London yang terus berbenah melakukan perubahan terhadap kualitas kotanya. Misi Saint-Gobain untuk mengendalikan suhu dunia mencapai dari 2 derajat celsius lebih rendah salah satunya dengan menargetkan pengurangan emisi karbon. Dari adanya Carbon Solution di London inilah, berusaha diwujudkan zero carbon agar iklim hunian menjadi lebih nyaman dan sehat melalui pemanfaatan material yang ramah lingkungan.
Dipaparkan pula tentang desain ibukota negara "Nagara Rimba Nusa" dimana menerapkan prinsip-prinsip  green architecture dan sustainable development.

Desain Ibu Kota Negara Indonesia


Sibarani menambahkan bahwa dalam mewujudkan perencanaan kota yang berkelanjutan, perlu dipegang erat prinsip berkelanjutan dibidang lingkungan, sosio-kultural dan ekonomi. Walaupun pada kenyataannya cukup sulit untuk menyeimbangkannya. Namun demikian kita sebagai generasi muda harus terus menerus menyuarakan konsep ini agar perkembangan hunian yang nyaman bukan sekedar angan-angan. Air tanah harus selalu dijaga kelanjutannya,  memanfaatkan fungsi bangunan gedung itu sendiri untuk dapat mengolah sumber daya masing-masing sehingga tidak membebani kota.Diperlukan peran masyarakat-swasta dan pemerintah agar dapat diupayakan terus-menerus.













Salah satu juri MCSC, Moehamad Deni Desvianto, ST yang juga ketua IAI Jakarta pada acara kemarin juga memaparkan  tentang alotnya penjurian yang dilakukan
“Tidak mudah bagi juri menentukan pemenang MCSC. Karya peserta dengan ide kreatif khas orang muda yang out of the box sekaligus memenuhi tujuan sustainable construction adalah pilihan kami”
Ada beberapa pertimbangan yang menjadi kriteria dalam penjuriannya. Mengacu pada misi dan visi Saint-Gobain, perlunya kenyamanan yang menyeluruh.Dan pemenang telah berhasil memberikan rekomendasi yang sangat baik dalam mengatasi kendala yang ada melalui keterlibatan sensori seperti rasa, penglihatan ,pendengaran, dan pernafasan yang menjadi tolok ukur standar kenyamanan dikaitkan dengan kebutuhan masyarakat dunia dimasa mendatang.



Yang kemudian dikolaborasikan dan diterapkan dalam desain menurut kaidah arsitektural.



Bagaimana seharusnya seorang perencana kota dan bangunan berpikir dan bekerja.



Sebagai audiens dan pemerhati arsitektural saya turut bangga karena Indonesia bisa ikut ambil bagian dalam kompetisi dunia MCSC yang telah menjadi sebuah wadah yang bermanfaat dalam mengasah keterampilan untuk mahasiswa jurusan arsitektur dan desain interior. 
Selvia Diwanty  dan teman-temannya dari ITB yang mengusung Re(bond)ir berhasil  membuktikan usaha mereka yang pantang menyerah dalam berkarya. Tak hanya itu, Selvia juga mengungkapkan bahwa Re(bond)ir turut mendukung efisiensi energi dengan upaya mengurangi emisi karbon sehingga konsep sustainable lifestyle dapat terwujud di kawasan tersebut. Tentunya hal ini merupakan suatu kebanggaan, para peserta yang masih berstatus mahasiswa namun mampu menghasilkan karya yang dapat diakui di kancah nasional dan akan mewakili Indonesia di ajang Internasional di bawah bimbingan Dr.Eng.Mochamad Donny Koerniawan,ST,MT.





 Dr. Sri Maryati, ST, MIP, Dekan Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan juga turut menyatakan rasa bangganya atas prestasi mahasiswanya dan mengajak agar para civitas akademik untuk terus mendukung mahasiswa mengeksplorasi bakat terbaiknya untuk menjadi arsitek berwawasan lingkungan.Karena 70% penduduk dunia nantinya akan pindah ke perkotaan, sehingga dampak perubahan iklim, pemanasan global, banjir, kekeringan merupakan issue penting yang harus segera dicari solusinya.



 Mari kita dukung generasi muda Indonesia agar bisa mengharumkan nama negara diajang perlombaan bergengsi tingkat dunia. Semoga semakin banyak cendekiawan2 muda Indonesia yang bisa berkontribusi dalam memajukan kenyamanan dan mewujudkan dunia menjadi "hunian" yang lebih baik.




(Sumber data: press release MCSC dan catatan pribadi)

Media sosial
IG : Saintgobainindonesia
FB Page : Saint-Gobain Indonesia
Website : www.saint-gobain.co.id

9 comments

  1. Wah, desainnya kreatif dan keluar dari zona banget Mbak Archa. Apik, aku kok takjub bacane juga nih. Semoga wakil negeri pertiwi menghasilkan karya yang makin sehat, apik dan berkualitas ya.

    ReplyDelete
  2. Waw turut bangga. Semoga perwakilan dari Indonesia dapat pulang membawa juara di kali pertamanya ikut serta di ajang internasional ini.

    ReplyDelete
  3. aku awam banget dg iatilah2 teknis, tapi tentu saja berharap banyak dengan tata rencana kota yg bisa diterapkan dg baik. semoga sukses utk semuanya ya..

    ReplyDelete
  4. Keren pisan euy. Tata kota yang rapi, ramah alam dan lingkungan, tentu saja membuat nyaman dan bumi pun bisa lebih terjaga. Ada kompetisi yang bergengsi juga. Semoga semakin banyak para generasi muda, arsitek muda, yang semakin keren dalam berinovasi.

    ReplyDelete
  5. Mantap yak skrg pembangunan udah mengarah ke sustainability. Seneng deh. Apalagi idenya anak muda gini. Saluut

    ReplyDelete
  6. Wah keren ya pemenangnya bakal berlaga di Prancis sebagai wakil Indonesia semoga sukses dan meraih kemenangan aamiin

    ReplyDelete
  7. Seru dan keren eventnya. Bisa banget jadi jujugan para arsitek.
    Apa ini event rutin, mbak?

    ReplyDelete
  8. Keren ya ide-ide yang disampaikan oleh para peserta, sampai jurinya bingung memilih pemenang. Anak muda memang biasanya out of the box idenya.
    Semoga apa yang telah dilakukan Saint Gobain ini bisa memfasilitasi munculnya berbagai karya anak muda untuk pembangunan negara yang lebih berwawasan lingkungan.

    ReplyDelete
  9. Aku pernah ngeliput launching produknya Saint Gobain di Gumaya waktu itu. Dan emang keren, mereka tuh ga cuma merhatiin gimana bisa jual produknya, tapi juga mikirin gimana caranya produk mereka ramah lingkungan. Semoga apa yang diharapkan dari generasi muda di Indonesia terwujud

    ReplyDelete

Silakan beri komentar ya, saya pasti balas asal NO SPAM dan NO SARA. Thank you...