Perjalanan para pegiat sosial media bersama tim Disporapar Provinsi Jawa Tengah berlanjut ke Posong Temanggung.
(Baca kisah sebelumnya di Dieng yang tak kalah menakjubkan diSINI)
Sekitar jam 2 siang atau kurang lebih 2 jam perjalanan dari Dieng Banjarnegara , mobil yang membawa rombongan tiba di Posong.
Jujur, ini baru pertama kalinya aku menginjakkan kaki ke Posong.
Dari loket masuk menuju ke Taman Wisata Posong berjarak kurang lebih 3,5 km menyelusuri ladang tembakau.
Walaupun jalannya sempit dan agak berbatu, namun tidak terasa membosankan, karena pemandangan disekeliling begitu menakjubkan.Tampak gunung yang begitu tinggi hingga seolah-olah menyembul dari sela-sela awan, menemani perjalanan kami menuju Posong.Jangan kuatir , mobil masih bisa berpapasan kok, asal jangan bus mini ataupun lebih besar dari Elf.
Menurut Aak, sopir kami, saat panen tembakau, akses ke Taman Wisata Posong agak tersendat, karena ini jalan satu-satunya menuju ke Posong.
Masih bisa ditempuh dengan menggunakan motor atau ojek sih, tetapi biasanya para penduduk lebih mementingkan mata pencaharian utamanya sebagai petani daripada ngojek atau melayani pengunjung yang akan berwisata.
Ki-ka atas : Ibu Tanti - Bp Edy Cahyadi. Ki-ka bawah: Bp.Sinoeng - penyerahan faceshield kepada pelaku wisata
Tiba di areal Taman Posong, rasanya takjub melihat pemandangan yang begitu menawan disemua arah.
Landscape yang tertata rapi dengan flora yang berwarna-warni dan tumbuh subur begitu memanjakan mata. Kami para pegiat sosial media duduk di node berupa hall ditengah lokasi untuk mendengarkan sambutan dan arahan dari tamu undangan.
Kebetulan saat itu hadir pula Kepala Disporapar Jateng , Bapak Drs.Sinoeng Nugroho Rachmadi, MM dan Kadisbudpar Kabupaten Temanggung, Drs.Edy Cahyadi ,MM.
Sebelumnya Ibu Tanti (Kasi Pengembangan Pasar Disporapar Jateng) memberikan kata sambutan selamat datang kepada para tamu undangan, dilanjutkan dengan sepatah dua patah kata dari Bapak Edy Cahyadi.
Beliau sangat senang dan bangga ada even yang bisa mempromosikan Posong ini menjadi tujuan wisata setelah dibukanya "New Normal" dari pemerintah.
Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bantuan berupa 1000 faceshield kepada pelaku wisata Posong dan Disporapar kab. Temanggung. Tujuan dari bantuan ini adalah sebagai langkah edukasi dan antisipasi penularan virus Covid-19 disektor pariwisata.
Bapak Sinoeng menegaskan walaupun tempat pariwisata sudah dibuka, namun pengawasan terhadap pengelola dan pengunjung tetap diberlakukan. Penerapan protokol kesehatan dilokasi yang telah dibuka ini terus diperketat untuk mencegah terbentuknya klaster baru.
Beliau juga menambahkan bahwa untuk wisata air , seperti kolam renang atau pemandian belum bisa dibuka terlebih dahulu ,masih dalam pertimbangan karena dikhawatirkan bisa menjadi media penularan virus Covid-19 (meludah,bersin, buang air dengan perantara air).
Kadisporapar Sinoeng N Rachmadi beserta Kadisbudpar Kab.Temanggung Edy Cahyadi duduk diantara pegiat sosial media. (Sumber: Pribadi)
Simak beritanya berikut ini:
Posong Temanggung menyuguhkan keindahan khas alam pegunungan yang begitu memanjakan mata. Pengunjung dapat melihat gumpalan awan bak kapas putih menyelimuti pegunungan pada pagi hari dan saat langit cerah terhampar pemandangan 8 Puncak gunung sekaligus yaitu Gunung Sindoro, Sumbing , Merapi Merbabu, Andong, Ungaran, Muria dan Telomoyo.
Begitu menurut keterangan mas Tarjo, salah satu kru Taman Wisata Posong.
Malah sempat-sempatnya dia bercanda, "kalau saya bawa pacar saya, ada 10 gunung tampak mbak..."
Eaaalaaah, semprul tenan kowe massss... :D :D
ASAL MULA NAMA POSONG
Kata Posong sendiri memiliki makna Pos Kosong yang dibangun oleh pangeran Diponegoro pada zaman penjajahan Belanda. Pos ini dibangun dengan tujuan untuk memancing musuh agar melakukan serangan pada pos yang ternyata kosong.
Di sisi lain, Posong merupakan sebuah tempat wisata alam yang terletak di ketinggian sekitar 2000 Mdpl. Posisi geografis ini menjadikan Posong Temanggung sebagai spot favorit untuk melihat sunrise dan sunset.
LOKASI POSONG TEMANGGUNG
Lokasi wisata alam Posong berada di desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Kawasan wisata ini juga berada di kaki gunung Sindoro yang terkenal akan keindahan alamnya. Sebenarnya wisata desa Posong ini telah berdiri sejak 2009. Namun baru dikelola secara profesional sebagai taman wisata tanggal 25 Desember 2016.
Sayangnya waktu kami kesana untuk menikmati sunrise, mentari sedang ngumpet mengalah dari hujan yang sudah sejak semalaman "unjuk gigi".
Memang paling tepat jika cuaca sedang cerah, mulai bersiap berada di lokasi Taman Posong sejak jam 5 pagi, karena pengunjung akan menemukan keindahan detik-detik munculnya matahari berwarna keemasan di sela kedua gunung yang dipadu dengan nuansa alam yang memukau, itulah Golden Sunrise yang bisa kalian saksikan dari Posong.
Berhubung kemarin cuaca sedang mendung gerimis, jadi kabut-kabut tipis nan romantis menyelimuti hamparan pepohonan disekeliling Taman Posong.
Rasanya seperti berada di Switzerland, tidak usah jauh-jauh ke Eropa, di Jawa Tengah saja ,alias di Temanggung , kalian sudah bisa merasakan sensasi yang tidak berbeda jauh.
Selain taman wisata, kalian juga bisa berfoto ria, bermain perosotan dan flying fox disana.
Berada didataran tinggi yang sejuk dengan pemandangan alam menakjubkan, menyelinap diladang tembakau dan kopi dengan latar belakang vegetasi tundra seperti cemara. Tzakep!
Spot mejeng yang instagramable diantara tanaman kopi dan tembakau
Cherry Red alias kopi yang masih merah dan segar baru saja dipetik
BISA MELAKUKAN AKTIVITAS KEMAH DI POSONG
Bagi pengunjung yang suka berinteraksi dekat dengan alam, dapat mendirikan camp atau kemah dan bermalam di lokasi ini.
Selain bisa membawa peralatan kemah sendiri, di Taman Posong juga disediakan tenda oleh pengelola.
Ada 2 kelas, yaitu VIP dan Ekonomi.
Perbedaannya adalah:
Kami sempat menikmati api unggun dikala malam ,walaupun cuma sebentar gara-gara hujan yang bertahan dari sore hari. Dimeriahkan oleh permainan yang dipandu oleh mas Hanafi dan Mas Cengos sebagai kru Taman Posong yang multi talented dalam berkesenian.
Menikmati kehangatan api unggun pengusir dingin yang menusuk kulit sambil menikmati jagung bakar
Kru POSONG : Hanafi & Cengos
TIPS BERKEMAH DI POSONG :
Lakukan Reservasi 3-5 hari sebelumnya Bisa membawa tenda sendiri Membayar 60k/orang Kontak bisa melalui Instagram: tamanwisata_posong IG: tamanwisata_posong Minimal DP 40%
Suhu terendah 5 derajat celcius (di pagi hari)
Suhu rata-rata 10-19 derajat celcius
Pada saat Pandemi seperti sekarang ini, ada aturan khusus yaitu maksimal 5 orang pertenda baik untuk kelas VIP maupun Ekonomi.(sudah tersedia kasur didalamnya)
JAM BUKA POSONG
Posong temanggung Buka mulai sebelum subuh. Yakni mulai jam 03.30 dini hari. Kemudian waktu tutup di sore hari jam 16.00.
Biasanya, wisatawan yang ingin menikmati pemandangan tersebut sudah berada di sana sebelum pukul 04:30 WIB. Saat matahari mulai menampakkan semburat jingganya, wisatawan akan melihat siluet gunung Merapi, Merbabu, Andong, Telomoyo, Muria, dan Ungaran mengintip sedikit demi sedikit. Siluet terbesar yang akan dilihat dari Gardu Pandang Posong adalah Gunung Sumbing yang berada di sisi timur. Ada juga Gunung Sindoro di sisi barat.
TIKET MASUK TAMAN POSONG
Biaya masuk cukup terjangkau. Pengunjung hanya perlu menyiapkan uang Rp 20.000 untuk tiket masuk, Rp 2.000 untuk parkir motor, sedangkan parkir mobil cukup dengan Rp 4.000. Pada masa pandemi seperti saat ini, pastikan saat berkunjung tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu dengan mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, serta tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius.
FASILITAS DI POSONG TEMANGGUNG
Di kawasan wisata Posong Temanggung telah tersedia beberapa gazebo yang dapat digunakan pengunjung untuk bersantai sambil menikmati pemandangan serta udara sejuk pegunungan. Disediakan wahana permainan dan juga kamar mandi umum yang dapat digunakan pengunjung secara gratis.
1.MENIKMATI MATAHARI TERBIT
Waktu paling tepat menikmati sunrise ialah pukul 06.00. Berarti pengunjung sudah harus masuk gerbang, paling lambat jam 04.30. Usahakan membawa makanan dan minuman hangat sendiri dari rumah sambil menunggu datangnya momen golden sunrise di gazebo yang telah disediakan pengelola wisata.
Bukan hanya terbitnya matahari yang menjadi momen buruan pengunjung. Di sore hari wisatawan akan disuguhi pemandangan indahnya matahari terbenam. Pancaran sorot sinar matahari tampak seakan membelah Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
2.KEGIATAN RUANG LUAR (OUTDOOR)
Bagi para pengunjung yang suka akan permainan yang seru di alam terbuka dapat berkunjung ke Posong. Hal ini dikarenakan kawasan ini telah menyediakan wahana permainan yang seru yakni flying fox, outbond, berkemah dan lainnya. tak hanya itu, tersedia juga taman bermain bagi anak-anak yang membawa keceriaan.
Pengunjung dapat menikmati indahnya ‘milky way’ di saat cerahnya langit malam. Milyaran bintang berada di atas persis kepala kita. Hamparan ‘Milky Way’ menghiasi angkasa malam Posong membuat kita semakin mensyukuri anugerahNya dan bisa memancing inspirasi. Galaksi Bimasakti ini nampak begitu jelas karena minimnya polusi cahaya.
3.INSTAGRAMABLE SPOT
Berfoto, tentu sudah jadi kebutuhan dasar bagi para pengunjung lokasi wisata dewasa ini. Wisata alam Posong Temanggung, menyediakan banyak spot untuk memperoleh foto-foto cantik. Pengunjung dapat berfoto dengan menggunakan latar tulisan Posong yang banyak tersebar dibeberapa titik serta gunung Sindoro.
Selanjutnya, pengunjung dapat berfoto di gardu pandang dengan latar gunung Sumbing dan pemandangan kota Temanggung. Spot foto ini juga merupakan spot paling diminati oleh pengunjung yang berada di kawasan ini.
4. MENIKMATI KOPI KHAS TEMANGGUNG - KOPI POSONG
Beruntung kemarin kami bisa bertemu dengan Pak Yamidi dan Pak Arifin sebagai petani kopi dan tembakau yang sudah 20 tahun lebih menggeluti perkebunan. Jika Pak Yamidi dibagian lapangannya, sedangkan Pak Arifin lebih ke proses kopinya dari raw material sampai siap dikemas.
Jadi mereka memang sudah sangat berpengalaman dalam seluk beluk kopi Posong khususnya.
Kopi Posong merupakan salah satu kopi Arabica yang menurut saya menarik sekali.
Saat disuguhkan, entah apakah indera pengecap dan penciuman saya benar atau salah, tapi saya mencium aroma honey di end notesnya. Light but strong seperti fermentasi wine. Acidity dan Sweetnessnya seimbang.
Dan memang ini mungkin pengaruh dari sistem tumpangsari antara tanaman tembakau dan kopi yang membuat unsur hara diserap oleh akar tanaman kopi sehingga menciptakan rasa yang unik, dan buat saya ini enak.Tak heran ada rasa dan aroma mirip-mirip tembakau .
Di sekitaran Dusun Tlahab, Kab Temanggung, pohon kopi ini ditanam. Secara geografis, ini dataran yang sangat tinggi, kurang lebih sekitar 1700 mdpl. Curah hujan di posong juga cukup tinggi. Makanya kesuburan tanah tidak perlu diragukan lagi .
Tanaman di sekitaran posong tumbuh produktif, subur, hijau dan sejuk.
SEJARAH KOPI POSONG DI DESA TLAHAB
Sedikit cerita yang bisa saya rangkum dari kedua pakar kopi ini ,
Pada awalnya tanaman tembakau diselang seling kopi ternyata sulit buat para petaninya. Salah pengolahan dengan dicabut tanam cabut sehingga menyebabkan kering. Butuh kesabaran untuk mengubah pola pikir petani tembakau.. Kemudian ada bantuan dari pemerintah sebanyak 150.000 bibit kopi. Tetapi ternyata hanya 30% aja kopi yang hidup. Ditambah pola pikir para petani bahwa kalau bukan tembakau mereka tidak mau menanam.
Oleh karena itu supaya mencegah erosi harus ada selang-seling tanaman, sedangkan tanaman sayur terlalu lembab dan kurang bagus untuk kandungan tanah. Akhirnya ditemukan tanaman kopi dan menghasilkan buah. Dimulai dari tahun 1999, mengalami jatuh bangun dan akhirnya di tahun 2010 - 2011 sudah mulai stabil.Lambat laun terjadi peningkatan harga jual dari cherry merah (kopi petik) menjadi green bean (biji kopi) yang siap diproses. Kopi Posong termasuk kopi dataran tinggi karena ditanam diatas 1700 mdpl sampai 2000 mdpl.
Pemangkasan dilakukan maksimal 180cm disesuaikan dengan tinggi rata-rata orang Indonesia agar lebih mudah dipanen.
Kami juga diajak melihat pengeringan kopi secara alami di pabrik pengolahan Kopi Temanggung.
Biji kopi yang memantul minimal 4x saat dijatuhkan dianggap sudah kering hingga 11% dan siap diolah menjadi green bean baik dengan fermentasi alami maupun full washed.
Setelah itu, kami dipandu oleh pak Arifin, melihat proses Roasting coffee kemudian mencicipi kopi atau cuping coffee dengan cara diseduh pada suhu lebih dari 90 derajat celcius.
Sungguh pengalaman berharga bisa berkunjung ke Posong.
Saat liburan, ini bisa jadi pilihan destinasi wisata , selain rekreatif juga bersifat edukatif.
Yang penting selalu ingat protokol kesehatan yang sudah digaungkan pemerintah diera adaptasi Normal baru.
So,...kapan kamu rencana kesini?
Aku ikottttt...:D
Seindah ini dianggurin???
Tips Mengunjungi Posong Temanggung
Selain memakai kendaraan pribadi (asal jangan yang rodanya diceperin ya), menuju Posong bisa memakai motor atau ojek. Tarif ojek 15k-20k.
Bagi pengunjung yang hendak menikmati momen sunrise dapat datang lebih awal sehingga tidak ketinggalan momen tersebut. Selain itu bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana menyejukkan di area ini lebih lama dapat berkemah di sekitar area Posong dengan melakukan reservasi terlebih dahulu.
Untuk mendapatkan pengalaman wisata yang tak terlupakan disarankan datang pada saat musim kemarau. Hal ini dikarenakan pada saat musim penghujan ada kemungkinan pemandangan terhalang oleh awan gelap serta medan menjadi lebih licin.
Jangan lupa membawa baju yang cukup tebal untuk menghalau dingin.
Eh berarti kudu mbalik lagi ke Posong kalo udah masuk kemarau yak. Btw, tulisanmy bikin aku kangen balik Posong, nyeruput kopi sambil main dengan matahari pagi.
Eh berarti kudu mbalik lagi ke Posong kalo udah masuk kemarau yak. Btw, tulisanmy bikin aku kangen balik Posong, nyeruput kopi sambil main dengan matahari pagi.
ReplyDeleteiya nih, kita belum puas nginep dirumah aak fay yaa...hihi..belum kenalan pulak... :D
Delete