Aku menulis ini disela-sela kejenuhan dirumah akibat "Lockdown" dimana-mana.
Yahh...apalagi jika bukan karena ulah COVID 19 alias virus Corona yang memang sedang merajalela dan jadi trending topik diseluruh dunia, jadi terpaksa ngendon dirumah supaya penularannya tidak semakin meluas kemana-mana.
Anakku malah sempet-sempetnya bercanda, "Ini apanya DEWA 19 , bu?"
Waaalaaa....(ingon-ingone..).
Saking dimana-mana orang membicarakan tentang virus Corona , baik lewat WA, lisan maupun digeber di televisi ,radio serta sosial media, ternyata lumayan bikin mumet juga.
![]() |
Sepi seperti kota mati akibat ulah CORONA VIRUS |
Lha habis gimana?
Semakin lama,berita yang tersebar semakin masif hingga ditunggangi berita-berita yang hoax dan bikin paranoid mau ngapa-ngapain.
Akhirnya , yang bisa kulakukan sekarang adalah membentengi diriku dan keluargaku untuk sulit ditembus oleh "kenakalan" virus ini dengan menerapkan pola hidup sehat
Ada banyak sekali tips sehat yang bisa dilakukan secara sederhana dirumah .
Eitss,..tunggu sebentar.
Mungkin pada banyak yang belum paham yak,mengapa kita harus ngendon dirumah minimal 14 hari , hingga anak-anak kita pun mesti diistirahatkan dari kegiatan belajar mengajar disekolah gegara ulah COVID 19.
Jangan-jangan anak kita jadi kaya gini...wadoohh!
So, simak dulu penjelasan berikut ini, alasannya:
MENGAPA HARUS DIRUMAH SAJA MINIMAL 14 HARI ?
Banyak keluhan dari ibu-ibu terutama, karena anak-anak dirumah 14 hari,jadi malah repot karena dikit-dikit mereka minta makan ekstra, minta cemilan , minta main dan minta jajan..hadehh. (Kualami juga..huhu).
Mengapa 14 hari dan untuk apa, maklum himbauan itu tanpa disertai penjelasan yg memadai.
Padahal:
- 14 hari itu sangat penting dan harus disertai tindakan kepatuhan.
- 14 hari itu mampu menghentikan laju penularan Covid-19.
- 14 hari itu mampu menyelamatkan ribuan orang.
Mengapa?
Penjelasannya demikian:
- Ketika seseorang kontak dgn apapun yg bisa menginfeksinya dengan Covid-19, maka harus ditunggu 14 hari minimal, jika tidak terjadi apa-apa, maka orang itu aman.
- Libur 14 hari untuk memotong rantai penularan, ini baru akan berhasil jika semua orang tetap tinggal di rumah masing-masing selama 14 hari itu, kenapa?
Contoh, seorang anak mulai libur tgl 16 Maret ,selama 14 hari, dia akan masuk sekolah lagi pada hari ke-15.
Ternyata anak ini dan keluarganya malah menggunakan waktu libur itu untuk jalan-jalan, mengunjungi kumpulan orang, atau ketempat saudara, ke mall ,dll,
Seandainya dia jalan-jalan di hari ke 10 dan tertular Covid-19 di tempat yang ia kunjungi, mungkin pada hari ke 14/15 belum ada tanda-tanda dia sakit, tetapi dia sudah membawa Covid-19 di tubuhnya dan berpotensi menularkan,
andai dia masuk sekolah pada hari ke 15 dst.
Maka 14 hari libur sekolahnya itu, tidak ada gunanya, penularan terjadi juga di sekolah, efek domino akan berlangsung, rantai penularan tidak terputus.
Untuk itu, semua orang harus bekerjasama, semua warga Indonesia harus membantu, warga harus kompak, yaitu patuh untuk tidak kemana-mana dalam 14 hari itu kecuali untuk hal yang sangat perlu.
Waktu 14 hari itu, berguna untuk saling pantau, jika ada orang yg menunjukkan gejala-gejala menderita serangan Covid-19, bisa segera ditangani dan penularan stop hanya pada dia, karena dia tidak kontak dgn orang lain dalam 14 hari itu.
Jadi, mari kita mengisolasi diri, untuk diri sendiri dan orang lain, mungkin pula dalam skala besar untuk umat manusia .
Bantu jelaskan pada orang-orang terdekat , supaya semua patuh dan pemerintah terbantu untuk stop penularan Covid-19, jika tidak, maka 14 hari libur itu percuma.
Semoga kondisi dunia segera pulih. 🙏
Dari data-data yang tersebar liar diseantero jagad sosial media, akan aku pilah saja yang valid dan akurat.
Ini dia populasi yang sudah terkena dampak virus corona didunia. Dan makin hari makin bertambah. Sebenarnya ,dibandingkan MERS maupun SARS yang dulu pernah mewabah juga, Covid ini belum ada apa-apanya.Karena kematian yang ditimbulkan cuma 1%-3% saja dan ternyata lebih banyak MERS maupun SARS.
Ini dia populasi yang sudah terkena dampak virus corona didunia. Dan makin hari makin bertambah. Sebenarnya ,dibandingkan MERS maupun SARS yang dulu pernah mewabah juga, Covid ini belum ada apa-apanya.Karena kematian yang ditimbulkan cuma 1%-3% saja dan ternyata lebih banyak MERS maupun SARS.
Jika kita cermati, yang meninggal mayoritas adalah orang-orang yang sudah memiliki penyakit kronis sebelumnya,serta usia yang relatif menjelang manula.
Coba deh amati tabel-tabel dibawah ini:
Jadi bisa disimpulkan,saat kita mengkarantina diri sendiri didalam rumah, dan meredam keinginan untuk pergi kemanapun,itu sebetulnya sudah langkah yang sangat baik sebagai tindakan pencegahan sebelum terlanjur terkena virus ini.
Berikut fakta penyebaran virus Corona di negara kita tercinta-Indonesia.
YANG PERLU DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH TERTULAR VIRUS CORONA
Hal yang perlu dipahami terlebih dahulu adalah kita perlu mengetahui bagaimana sih virus corona itu?
Tips penting dari UNICEF ini layak kita camkan!
Ini dia perbedaan kondisi orang yang terkena virus COVID-19 dan yang lainnya:
Itulah sebabnya,bapak Presiden Jokowi menghimbau agar kita melakukan Social Distancing, alias menjaga jarak.
Masa cuma sama mantan ajaah....menjaga jaraknya...HELEEH!
APA SIH SOCIAL DISTANCING?
Jadi semakin sedikit yang bersinggungan , bisa menghambat secara signifikan orang-orang yang terinfeksi.
Agak prihatin juga, perilaku orang-orang yang kalap memborong masker dan hand sanitizer karena panic attack yang sebetulnya tidak harus dihadapi secara lebay. Faktanya, sabun ternyata lebih efektif membunuh virus daripada hand sanitizer loh,gaes!
Ada beberapa tips dan trik bagaimana mengupayakan pencegahan dirumah dengan cara yang sederhana.
Bahkan kita bisa membuat hand sanitizer alami dari barang atau tanaman disekitar rumah kita.
![]() |
Cara membuat hand sanitizer alami (Sumber: kagama.id) |
Dan jangan lupa, setelah habis bepergian,harus segera ganti pakaian supaya virus-virus diluar rumah tidak "enak-enakan" mendapat tempat baru dirumah.
Nhah,ternyata tidak sulit jika kita mau mengupayakan untuk terhindar dari penularan virus corona, asal mematuhi aturan-aturan yang sudah dibagikan oleh pemerintah dan para pakar yang berkompeten terhadap bidang kesehatan.
Jika kalian merasa khawatir, ada langkah selanjutnya yang bisa ditempuh yaitu memeriksakan diri ke Rumah sakit terdekat yang memadai.
Di Jawa Tengah , ini beberapa Rumah Sakit yang bisa dirujuk untuk melakukan tes indikasi Corona secara gratis.
ATAU
Semoga kita semua terhindar dari virus Corona dan virus apapun ya...gaez!
Kacau juga semua lini pekerjaan dan aktivitas pendidikan dan perdagangan yang lumayan mempengaruhi perekonomian, nih. Tempat peribadatan melarang aktivitas beribadah demi meminimalisir penularan.
Sedih liat pusat perbelanjaan sepi krik krik krik , anak sekolah banyak PR demi mengejar ketertinggalan, dan pekerjaan harus dilakukan dirumah alias WORK FROM HOME.
Mari kita hidup lebih sehat mulai sekarang, yaaaa...
Harga sembako pun semakin mahal karena banyak orang yang borong sembako. Semoga kita semua sehat selalu dan terhindar dari virus Corona.
ReplyDeleteSaking suwene ra sekolah sampe kumisen wakkaka
ReplyDelete