"Bu,...aku laper..." kata si bungsu sambil ngelus-elus perutnya sesampainya kita dipusat perbelanjaan.
"Ya ampyuuuun, baru saja tadi berangkat makan dulu, kok sekarang udah lapar lagi toh...?" aku geleng-geleng kepala.
Memang anak-anak seusia anakku yang sebentar lagi menginjak usia 10 tahun ini, apalagi cowok yang hampir keluar dari masa anak-anak beranjak remaja itu memang pertumbuhannya sangat cepat sekali jadi ngga heran kalau sedikit-sedikit merasa lapar.
Tulang-tulang tambah panjang dengan cepat, yang dulu badannya agak gempal, sekarang makin menyusut dan beralih meninggi.Jangan ditanya porsi makannya?
Sepertinya porsi kuli bangunan kalah dengan porsi anakku yang bisa makan 5x dalam sehari tapi badannya ngga gendut-gendut seperti emaknya ini yang bak kuda nil.Hiks.
Lha wong emaknya ini perasaan minum air putih aja jadi daging, ngemil kwaci aja jadi lemak...huhuuu... #cakar-cakarkulkas
Jadi untuk menyiasati nafsu makan anakku...
yang bak gladiator siap bertarung ini (lebay dikit), yaah, ibunya harus banyak-banyak masak dirumah demi alasan kesehatan dan penghematan,... yekannn?
Lha kalau setiap kali lapar pas lagi jalan-jalan terus ketemu restoran, wah ya bisa jebol dompet eykeh, secara ini anak makannya kaya kapal keruk, bisa nambah berkali-kali....
Untungnya sih aku hobi memasak.
Memasak yang gampang-gampang sih, asal ada bumbu inti, gula, garam, cemplung-cemplung jadi, biasanya anak-anakku ngga susah buat ngelahap apa yang disajikan oleh ibunya.
Memang sudah dari mereka kecil aku selalu membiasakan untuk memasak sendiri dan mengkonsumsi makanan bikinan sendiri untuk disajikan ke keluargaku , karena ingin menghindari bahan-bahan yang kurang terpercaya buat ukuran standarku sih. Suka paranoid kalau habis makan di restoran atau warung makan, terus pulangnya sakit perut, atau diare atau malah demam. Jangan-jangan masakan yang disajikan kurang higienis, atau sudah basi, atau terlalu banyak zat additif seperti perasa , pengawet dan pewarna. Alih-alih mau sehat dan kenyang, malahan harus berobat ke dokter atau "nabung" di Rumah Sakit gara-gara gangguan pencernaan, kan malah repot.
Waktu dulu jaman aku SD, baik disekolah maupun dirumah selalu diajarkan untuk makan mengikuti pola "4 SEHAT 5 SEMPURNA".
Masa itu aku sampai hafal apa saja yang terkandung didalam jargon tersebut.
Dalam konsep 4 sehat 5 sempurna, makanan sehat adalah makanan yang mengandung 4 sumber nutrisi yaitu makanan pokok yang terdiri dari unsur-unsur karbohidrat, lauk pauk baik protein hewani maupun nabati, sayur-sayuran, buah-buahan, dan disempurnakan dengan susu sebagai pelengkapnya.
Sejak tahun 1990-an pedoman 4 sehat 5 sempurna ini dianggap tidak lagi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi.
Nyatanya konsep yang dicetuskan oleh guru besar ilmu gizi pertama di Indonesia, Prof. Poerwo Soedarmo pada tahun 1950-an sekarang sudah bergeser , berganti dengan Menu Makan Gizi Seimbang.
Pada akhir bulan Oktober 2017 yang lalu , pemerintah melalui Kementerian Kesehatan
mengkampanyekan slogan "Isi Piringku" sebagai pengganti slogan "4 Sehat 5 Sempurna" untuk pedoman konsumsi sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan gizi seimbang.
Mengapa harus beralih ke Menu Piring Gizi Seimbang?
Karena menu 4 Sehat 5 Sempurna tanpa keseimbangan dirasa belum cukup menurut para ahli gizi di dunia . Mereka menyadari bahwa konsep 4 Sehat 5 Sempurna sudah tidak sesuai lagi mengingat kebutuhan tiap individu akan gizi sebenernya berbeda-beda tergantung dari berbagai macam faktor. Perbedaan tingkat aktivitas, usia, serta kondisi spesifik individunya seperti sedang dalam masa kehamilan, usia remaja, kondisi kesehatan dan sebagainya harus pula dipertimbangkan.
Mari kita kupas lebih lanjut...
Menurut Wikipedia, Pengertian dari Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
SEDANGKAN...
Dalam konsep "4 sehat 5 sempurna" lebih menekankan susu sebagai penyempurnanya dan menekankan pentingnya empat golongan makanan yaitu karbohidrat untuk tenaga, protein sebagai zat pengatur, lemak sebagai sumber energi, vitamin dan mineral pada sayur serta buah-buahan berguna untuk pemeliharaan.
Susunan makanan yang terdiri atas 4 kelompok ini, belum tentu sehat, bergantung apakah porsi dan jenis zat gizinya sesuai dengan kebutuhan.
Contohnya saja, jika pola makan kita sebagian besar porsinya terdiri atas sumber karbohidrat (nasi), sedikit sumber protein, sedikit sayur dan buah sebagai sumber vitamin, maka pola makan tersebut tidak dapat dianggap sehat.
Sebaliknya, jika pola makan kita terlalu banyak sumber lemak dan protein seperti hidangan yang banyak daging dan minyak atau lemak, tetapi sedikit sayur dan buah, maka pola makan itu tak dapat dianggap sehat. Oleh karena itulah, selain jenis makanan, pola makan berdasarkan PGS (Pola Gizi Seimbang) menekankan pula proporsi yang berbeda untuk setiap kelompok yang disesuaikan atau diseimbangkan dengan kebutuhan tubuh.
Dampaknya adalah peningkatan jumlah konsumsi lemak dan energi yang berpotensi menyebabkan obesitas dan kegemukan.
Karena jumlahnya yang tidak standar, aku konsumsi malah badanku semakin menggembung dan di tubuh anakku malah tidak ada perubahan secara signifikan padahal makannya sebakul..huhu..
Waktu aku berikan susu ke anakku , kupikir susu bisa menggantikan nutrisi, ternyata asumsiku salah.
Justru telur, daging atau ikan yang merupakan lauk hewani adalah bahan substitusi susu yang baik.
Hal inilah yang dinyatakan oleh Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Soekirman, bahwa konsep gizi seimbang lebih tepat untuk mengatasi masalah gizi yang ada, terutama masalah kegemukan dan gizi kurang.
Begini nih faktanya:
Jadi Sebagai penggambaran pemenuhan gizi sekali makan menurut versiku untuk anak-anak kira-kira begini , 10 sendok makan nasi putih sejumlah kira-kira 100 gram, sayur ca sawi plus wortel sekitar 100 gram, jeruk atau apel 1 buah, dan ayam goreng bagian paha/dada 1 potong.Itu menu andalan yang mereka suka karena berkuah dan ada protein hewani kesukaan mereka yang ngga bakal ngebosenin yaitu olahan masakan ayam.
Sebenarnya sumber karbohidrat yang bisa dikonsumsi itu tidak hanya nasi.
Sebagai porsi terbesar dari menu piring gizi seimbang, aku sering mensubstitusikan nasi putih dengan nasi merah atau jagung pipil rebus, atau pasta seperti mie atau spaghetty kesukaan anak-anak.
Tapi mereka memang lebih kerap mengkonsumsi nasi putih sebagai sumber karbohidrat dibanding yang lain.
Beruntung anak-anakku tidak anti sayur apapun. Semua sayur yang disajikan pasti dilahap habis, terutama diolah berkuah dan ditumis. Misalnya : Ca sawi putih dicampur bakso dan udang, atau tumis buncis dengan telur puyuh dan udang, atau sup ayam dengan sosis dan jamur.
Untuk proteinnya, mereka suka ayam diolah menjadi masakan bumbu bacem ataupun digoreng. Kadang-kadang mereka minta sedikit pedes, jadi kubikin bumbu rica-rica dengan cabai 1-2 biji.
Dan tempe goreng atau tahu dibacem untuk protein nabatinya. Hampir tiap hari ada menu tempe atau tahu dan selalu ludes seketika.
Kalau buah-buahan, mereka suka semua, terutama apel, jeruk, anggur, semangka, melon, strawberry dan buah naga.
Sebagai porsi terbesar dari menu piring gizi seimbang, aku sering mensubstitusikan nasi putih dengan nasi merah atau jagung pipil rebus, atau pasta seperti mie atau spaghetty kesukaan anak-anak.
Tapi mereka memang lebih kerap mengkonsumsi nasi putih sebagai sumber karbohidrat dibanding yang lain.
Beruntung anak-anakku tidak anti sayur apapun. Semua sayur yang disajikan pasti dilahap habis, terutama diolah berkuah dan ditumis. Misalnya : Ca sawi putih dicampur bakso dan udang, atau tumis buncis dengan telur puyuh dan udang, atau sup ayam dengan sosis dan jamur.
Untuk proteinnya, mereka suka ayam diolah menjadi masakan bumbu bacem ataupun digoreng. Kadang-kadang mereka minta sedikit pedes, jadi kubikin bumbu rica-rica dengan cabai 1-2 biji.
Dan tempe goreng atau tahu dibacem untuk protein nabatinya. Hampir tiap hari ada menu tempe atau tahu dan selalu ludes seketika.
Kalau buah-buahan, mereka suka semua, terutama apel, jeruk, anggur, semangka, melon, strawberry dan buah naga.
Tetapi kadangkala ada saja kendala , saat ngga sempat ke pasar ,karena pekerjaan lagi menumpuk, atau cuaca lagi ngga memungkinkan untuk keluar rumah, apalagi hujan yang datang ga berhenti, memang butuh persediaan lauk pauk dirumah.
Beruntung ada SO GOOD, brand makanan beku andalanku yang bisa meminimalisir kerisauanku sebagai sumber protein yang melengkapi menu piring gizi seimbang untuk keluarga.
Untuk itulah SO GOOD mengusung slogan baru "Lebih Baik So Good" sebagai spirit misinya dalam menyukseskan pola gizi seimbang.
Mengacu pada judul diatas, dan demi mencukupi kebutuhan gizi anak-anak dan keluarga didalam 1 piring MENU GIZI SEIMBANG, aku mau bagi-bagi tips masakan apa yang biasa kubuat sehari-hari.
Berhubung aku adalah Ibu yang praktis dan ngga mau ribet, apalagi urusan domestik rumah tangga sendiri kujabanin tanpa ART alias Asisten Rumah Tangga, so ... aku biasanya masak yang ngga butuh waktu lama, ngga usah njelimet-njelimet macam Jang Geum nyiapin masakan untuk raja (hayooo...siapa yang pernah nonton film Korea jaman kerajaan ini?), jadi sebagian besar masakan yang kubuat dirumah ya..... paling selesai tidak lebih dari 1 jam.
Jadi menu piring sehat SO GOOD -ku ini sangat mudah diterapkan oleh pemula atau yang masaknya ga pinter-pinter bangetmacam aku, yang penting gizi keluarga terpenuhi..yekannnn? :D
Kebetulan aku masih menyimpan So Good Ayam Potong paha dan dada di freezer.
Tinggal di thawing alias dikeluarin di suhu ruang sebentar supaya tidak beku, mau kuolah menjadi masakan kesukaan anak-anak.
Hari ini aku mau bikin Ayam Goreng Mentega dengan daging siap olah SO GOOD AYAM POTONG kemasan 1 kg (tapi untuk resep kali ini, aku menggunakan 1/2 kg daging ayam saja, kurang lebih 7- 8 potong).
Sesuai anjuran pemerintah, dimana protein harus mencukupi setidaknya 5- 15 % didalam setiap piring saji.Ga perlu beli direstoran atau warung makan, kita bisa bikin sendiri kok, mudah pulak,tinggal cling...halah. (memang Jinnie oh Jinnie).
Selain itu mau kulengkapi pula dengan tahu goreng sebagai sumber protein nabati.
Untuk sayurnya, berhubung dipasar tadi aku kesiangan,..hikshiks...jadi dapatnya sawi sendok.
Anak-anak sih sukanya sayur yang dimasak agak berkuah seperti Sup atau Ca Sayur.
Jadi untuk nutrisi sayurnya , aku mau bikin Ca Sayur Sawi Sendok dengan wortel dan telur puyuh.
Biasanya , ca ini sayurannya bisa kuganti-ganti dengan brokoli, atau pokcoy.
Bisa juga ditambahkan bakso atau jamur supaya lebih bergizi dan kaya rasa.
Ga perlu penyedap dijamin pasti enak apalagi ditambah dengan udang. Yummmm!
Pokoknya bahan-bahan yang digunakan dijamin murah meriah ,praktis ,ekonomis, dan gampang didapat baik di tukang sayur langganan, minimarket terdekat ataupun pasar tradisional.
Ini dia resepnya:
Kalau mau tau prosesnya, silakan lihat video langkah-langkah pembuatannya berikut ini:
Jadi menu piring gizi seimbang ala keluargaku sederhana saja.
Cukup 1 mangkuk nasi, 1 potong ayam goreng mentega sebagai protein hewani, Ca Sawi sendok untuk mencukupi kebutuhan sayur-mayur, ditambah 1 potong tahu goreng dengan pelengkap sambal terasi supaya lebih menggoda.
Jangan lupa beberapa potong buah pear sebagai pencuci mulut sekaligus mendukung asupan vitamin dalam tubuh.
Gampang bukan?
Ternyata menerapkan Menu Piring Gizi Seimbang tidak terlalu sulit, kesehatan yang utama tentunya, karena anak-anak sedang dalam masa pertumbuhan yang butuh nutrisi baik untuk tubuh dan otak.
Jika ada yang praktis dan sehat, mengapa harus pilih yang ribet?
Apa menu gizi seimbangmu hari ini?
Beruntung ada SO GOOD, brand makanan beku andalanku yang bisa meminimalisir kerisauanku sebagai sumber protein yang melengkapi menu piring gizi seimbang untuk keluarga.
Sekilas tentang SO GOOD, produk ini lahir sejak tahun 1999 dengan komitmen untuk menghadirkan produk protein hewani berkualitas bagi keluarga Indonesia. Brand makanan beku yang telah memperbaharui logonya dari logo lama yang berbentuk kotak, di logonya yang terbaru, dipertajam dengan adanya lingkaran emas diluarnya, di mana lingkaran emas melambangkan trust, dengan latar belakang berwarna hijau yang memiliki arti fresh dan natural.
Ini sekaligus untuk menegaskan bahwa produk So Good sudah mengantongi sertifikat HALAL.
Dulu aku kira , makanan yang dibekukan dan disimpan didalam freezer untuk waktu yang lama itu kurang sehat , padahal produk tersebut dibekukan untuk mencegah bakteri berkembang biak.Yang terpenting, simpan produk di dalam freezer pada suhu -18°C.
Faktanya, ayam-ayam di pabrik So Good tidak disuntik hormon dan bebas formalin. Ayam dipotong di rumah potong ayam bersertifikasi dan diproses mengikuti kaidah ISO. Asal disimpan dengan benar dan didapat dari tempat yang beku dan sesuai standar penyimpanan frozen food, serta tidak lebih dari masa kadaluwarsa, produk So Good aman dikonsumsi .Untuk itulah SO GOOD mengusung slogan baru "Lebih Baik So Good" sebagai spirit misinya dalam menyukseskan pola gizi seimbang.
Mengacu pada judul diatas, dan demi mencukupi kebutuhan gizi anak-anak dan keluarga didalam 1 piring MENU GIZI SEIMBANG, aku mau bagi-bagi tips masakan apa yang biasa kubuat sehari-hari.
Berhubung aku adalah Ibu yang praktis dan ngga mau ribet, apalagi urusan domestik rumah tangga sendiri kujabanin tanpa ART alias Asisten Rumah Tangga, so ... aku biasanya masak yang ngga butuh waktu lama, ngga usah njelimet-njelimet macam Jang Geum nyiapin masakan untuk raja (hayooo...siapa yang pernah nonton film Korea jaman kerajaan ini?), jadi sebagian besar masakan yang kubuat dirumah ya..... paling selesai tidak lebih dari 1 jam.
Jadi menu piring sehat SO GOOD -ku ini sangat mudah diterapkan oleh pemula atau yang masaknya ga pinter-pinter banget
Kebetulan aku masih menyimpan So Good Ayam Potong paha dan dada di freezer.
Tinggal di thawing alias dikeluarin di suhu ruang sebentar supaya tidak beku, mau kuolah menjadi masakan kesukaan anak-anak.
Hari ini aku mau bikin Ayam Goreng Mentega dengan daging siap olah SO GOOD AYAM POTONG kemasan 1 kg (tapi untuk resep kali ini, aku menggunakan 1/2 kg daging ayam saja, kurang lebih 7- 8 potong).
Sesuai anjuran pemerintah, dimana protein harus mencukupi setidaknya 5- 15 % didalam setiap piring saji.Ga perlu beli direstoran atau warung makan, kita bisa bikin sendiri kok, mudah pulak,
Selain itu mau kulengkapi pula dengan tahu goreng sebagai sumber protein nabati.
Untuk sayurnya, berhubung dipasar tadi aku kesiangan,..hikshiks...jadi dapatnya sawi sendok.
Anak-anak sih sukanya sayur yang dimasak agak berkuah seperti Sup atau Ca Sayur.
Jadi untuk nutrisi sayurnya , aku mau bikin Ca Sayur Sawi Sendok dengan wortel dan telur puyuh.
Biasanya , ca ini sayurannya bisa kuganti-ganti dengan brokoli, atau pokcoy.
Bisa juga ditambahkan bakso atau jamur supaya lebih bergizi dan kaya rasa.
Ga perlu penyedap dijamin pasti enak apalagi ditambah dengan udang. Yummmm!
Pokoknya bahan-bahan yang digunakan dijamin murah meriah ,praktis ,ekonomis, dan gampang didapat baik di tukang sayur langganan, minimarket terdekat ataupun pasar tradisional.
Ini dia resepnya:
![]() |
Bahan-bahan Ayam Goreng Mentega.(dok:pri) |
![]() |
Ayam Goreng Mentega dengan SO GOOD AYAM POTONG siap olah. |
![]() |
Bahan-bahan Ca Sawi+wortel+telur puyuh . (dok:pri) |
![]() |
Ca Sawi+wortel+telur puyuh sudah siap untuk disajikan. |
Kalau mau tau prosesnya, silakan lihat video langkah-langkah pembuatannya berikut ini:
Jadi menu piring gizi seimbang ala keluargaku sederhana saja.
Cukup 1 mangkuk nasi, 1 potong ayam goreng mentega sebagai protein hewani, Ca Sawi sendok untuk mencukupi kebutuhan sayur-mayur, ditambah 1 potong tahu goreng dengan pelengkap sambal terasi supaya lebih menggoda.
Jangan lupa beberapa potong buah pear sebagai pencuci mulut sekaligus mendukung asupan vitamin dalam tubuh.
![]() |
Menu Piring Gizi Seimbang bersama SO GOOD |
Gampang bukan?
Ternyata menerapkan Menu Piring Gizi Seimbang tidak terlalu sulit, kesehatan yang utama tentunya, karena anak-anak sedang dalam masa pertumbuhan yang butuh nutrisi baik untuk tubuh dan otak.
Jika ada yang praktis dan sehat, mengapa harus pilih yang ribet?
Apa menu gizi seimbangmu hari ini?
waahhh ca sawi sama ayam mentega dipaduin mantep tuh... bikin ngiler, apalagi gizinya juga seimbang
ReplyDeleteMemang endez. Manis berpadu dgn gurih. Bikin gih...gampang kok..😊
DeleteHuaa.. Kenyang rasanya baca artikel ini. Kenyang oleh ilmunya dan hidangannya. Mak nyusss semuanya. Terimakasih sdh berbagi, mba Archa😍
ReplyDeleteTerimakasih sdh baca ..mbak 😋
DeleteMmampir rene kok dadi lapar mbaaaaaa Archa hahahah
ReplyDeleteHahaha. .bikin ngencezzz yaaa
DeleteSave dulu ah resepnya. Pengen dicoba
ReplyDeleteAsyekkkk...terus aku dikirimin yaaa
DeleteKudu bergizi 4 sehat 5 sempurna biar selalu sehat dan gak asal kenyang ya mbak archa ☺
ReplyDeleteDan harus seimbang..mbak
DeleteBaca postingan ini aku kok jd laper sih mbak. Reaepnya tak conto ya mbak Nadia sukak ni pasti
ReplyDeleteSilakan mbak mun. Ntar dishare ya reaksinya .hihi
DeleteSeketika langsung laper. Ayam mentega enak banget iku mbak.
ReplyDeleteHaloooo mbak Archa pa kabar? 😘 Aku kok terkesima banget ya baca tentang So Good ini panjang x lebar x tinggi ini...lengkap buanget 💕 oh ya.. aku sih emang termasuk doyan makan produk so Good apalagi ayam potong. Udah bersih, dipotong2 jadi praktis deh apalagi kalo buat sarapan..ngebantu banget loh.
ReplyDeleteHaha. Mmg praktis banget mbak. Untung ada So Good..is very good 😋😊
DeleteMantap banget kumplit tulisannya
ReplyDelete