HAL YANG PALING MEMBUATKU MURKA DI TH 2017



Tema Arisan bloger kali ini yang diusung oleh mbak Tanti dan mbak  sebagai blogger mastah yang banyak menulis artikel dan aktif  dalam dunia perbloggingan, mengambil tema :
Kaleidoskop 2017/Peristiwa Paling Berkesan di Tahun 2017 
Kebetulan memang kita baru saja meninggalkan tahun 2017 dan menginjakkan kaki diawal tahun 2018, tema ini cocoklah.
But...berhubung peristiwa yang paling berkesan buatku adalah peristiwa yang tidak mengenakkan dan membuatku murka,
ya,..terpaksa itulah yang mau kutulis untuk membuang "sampah2" dari pada mengendap dihati malah jadi koreng....huiiii.

Yang paling membuatku galau dan murka adalah sebuah peristiwa yang membuatku berurusan dengan sebuah klinik kecantikan.
Hal ini bermula ketika aku ditelepon oleh seorang Costumer Service (CS) untuk trial perawatan dan facial oxy disebuah beauty clinic.

Sejujurnya sih , facialnya enak.
Mukaku dibersihkan, dimassage dan dimasker serta diaplikasikan krim kosmetik dengan peralatan canggih.
Klinik ini memang mengusung brand kosmetik terkenal dari Amerika.

Yang ga kusukai adalah, program di klinik ini bersifat memaksa.
Costumer dipaksa untuk menjadi member minimal 1/2 tahun, untuk mendapatkan keuntungan yang sepadan dengan jumlah uang  yang dibayarkan.
Sebenarnya aku sih males, karena dengan uang segitu supaya cucok, aku disarankan facial seminggu sekali.
Fasilitasnya kita mendapat treatment oxy yaitu muka disemprot dengan  oxygen untuk merangsang pertumbuhan kolagen sehingga kulit lebih kenyal serta merangsang regenerasi kulit agar tidak terlihat kusam.
Selain itu aku masih mendapatkan perawatan manicure serta pedicure.
Nail polishnya pun bagus banget dan awet, lebih bagus dari cat kuku merek O.P.I.
Aku boleh memilih warna sesukaku dan ada puluhan warna yang tersedia baik glossy maupun gel.
Ini sebagian warna-warna yang kucobain.
Sabar yaaa..lihat penampakan jari2ku yang mucuk bumbung... :D







Kuku harus serasi dengan musim . (lokasi :Asakusa temple,Tokyo)

Mana warna kesukaanmu..hayoo? Pokoknya pamer warna kuku tiap minggu. (dok:pri)


Okeylah , akhirnya aku ambil member paket setengah tahun dengan agak terpaksa karena "lambe sales" memang pinter banget ngerayu.
Yang bikin aku duongkol adalah perlakuan Front Officenya.(FO)
Ada 2 sih sebenarnya, sebut saja namanya Tina dan Mira.
Yang Mira ini sepertinya second FO, yang utama namanya Tina.
Dengan Mira sih aku fine-fine aja, tapi si Tina ini memang "santetable" banget.
Umurnya sekitar 33tahun,kalo jalan mirip menthog, megal megol supaya orang tertarik. (Aku memang tertarik sih, tertarik untuk nglempar kulkas 4 pintu!!).
Postur badannya sih mirip-mirip Nafa Urbach gitu tapi tampangnya 11-12 sama Elly Sugigi. (Aku ga bilang Elly jelek loh ya...cuman...ngebatin...eh)#hakdez!

Hari pertama aku perawatan, dia ngobrol sama aku dengan tampang "ngenyek".
Memang biasanya aku facial sehabis senam aerobic dan yoga disebuah sanggar senam.
Kebayang dong mukaku yang kucel dengan rambut basah karena habis ngos-ngosan.
Pikirku , toh kalo fesyel mukaku pasti juga dibersihin, jadi ga usah dandan lah, dari tempat senam ke klinik itu.

Dan sepertinya si Tina itu ngeliatnya aku beda dengan klien-kliennya yang lain, yang bos-bos, yang rapi jali, wangi, berjilbab elegan dan glamour ataupun rambut curly2 habis nyalon.
Pokoknya sosialita lah yang disana, karena memang harganya lumayan mahal sekali perawatan menicure sekitar 300-400rb.
Lha memang aku kan orangnya serampangan, bukan pesolek, jadi diri sendiri lebih nyaman buatku, so mungkin dianggaplah aku orang yang bisa dinyinyirin dilihat dari penampilanku yang cuman kaosan oblong abis senam.

"Hai,buuuuun, ikut perawatan yang laser bun, jadi bunda biasanya harus bayar 20juta, karena member, jadi cuma 12 juta aja bun...", si Tina menghampiriku yang sedang dimenipedi oleh kapster.
Seperti biasa, dia pasang tampang sok senyum2 tapi ngenyek.


(Waktu itu beberapa minggu menjelang aku mau liburan ke Jepang, jadi kupikir, aku mau belanja-belanja di Jepang, mau beli souvenir dan pernik-pernik lucu disana, dan mau puas-puasin makan ramen dan sushi yang memang mihil di Jepang, so dana yang aku prepare mau aku larikan kesana dulu.
Nyesel banget dong, udah sampai sono, cuma gigit jari doang liat barang lucu2 tapi ga bisa shopping gegara duit mepet.)

Mejeng sebelum menjelajah tempat-tempat hiburan (Osaka)

Shopping itu perludiagendakan , mumpung sudah sampai ditempatnya.


Aku bilang ke Tina baik-baik,"Maaf ya mbak, yang member saya ini diselesaikan dulu aja, ntar kalo cocok, saya ikutan yang program tadi yang ditawarin..." sambil senyum ramah.
Dan demi kuping Brontosaurus brondol, dia jawab beginih,
"Hmm,..gini bun...bunda kan mungkin ga punya uang tuh, boleh kok bun...nyicil kalo uangnya belum cukup,..."
Wakks! Punya kekuatan Superman dari planet mana, dia bisa ngejudge pelanggannya ga punya uang, dan harus nyicil-nyicil segala?
Ini FO mulutnya kagak pernah disekolahin kayanya.
Ga punya etika gimana approach sama pelanggan..grmmh!
Jujur aku swebel! Rasanya pingin tak pancal , tapi berhubung kuku kakiku yang bujel-bujel ini lagi dikutekin, aku urungkan niatku.

Terus dengan kesabaran seluas 10.000 are , aku bilang,
" Mbak, aku masih ada kredit panci sama wajan teflon di arisan belum lunas mbak, kemarin juga baru aja DP beli sendal kesehatan , jadi belum dulu deh mbak, kalo sudah lunas aja,ya..." sambil ngasih senyuman, tapi misuh-misuh dalam hati sambil ngebatin.



Ternyata eh ternyata, kejadian ini juga menimpa temanku.
Seorang lawyer yang kurekomendasikan kesana.
Baru sekali treatment, Tina "menthog" itu sudah melancarkan serangan untuk ikut jadi member eksklusif.
Temanku, sebut saja Vita ini dipaksa-paksa untuk ikut programnya.
Vita: "Mbak, tempat kerja saya itu jamnya tidak pasti, kadang saya harus keliling ke luar, ga musti dikantor..."
Tina: "Ah, masaaa sih bun, mau sampai jam berapa sih, kan pegawai biasanya nine to five masuknya, masa ya ga bisa diluangin waktunya untuk fesyel??" #ngeyel
Vita: " Hei, mbak!saya itu punya kantor advokat , jadi saya memang kalau dibutuhkan saya harus ke persidangan, atau rapat-rapat tertentu,karyawan saya memang dikantor, tapi saya kemana-mana, memang situ siapa kok ngatur2 jam kerja sayaaa!!!!!"
Alhasil temanku itu ngamuk2 dan sesudahnya tilpun ke aku kalo ada FO yang bikin dia muntab. (Untung ga muntab...er sis!)

Dan satu lagi, temanku yang dokter juga komplain karena teman kerja dia yang dokter juga wajahnya amburadul seperti wajahku habis perawatan disana.
Ini chattingnya.


Piye perasaanmu nek kui kowe, jal?


Hah , wajahku amburadul?
Ini nih cerita komplitnya.
Kulitku yang semula mulus-mulus aja,walaupun ada sedikit flex karena sering panasan,jadi mbradul ga karu-karuan.

Setiap ketemu sodara atau teman,sll saja ga pernah dilewatkan dgn pertanyaan mereka:
"Raimu mbok kapakno?"
"Rupamu kok koyo zombie saiki?"

Dan itu bikin  galaw setengah jueder.
Aku mpe bawa-bawa temen  yang lawyer yang muntab tadi untuk  jadi saksi buat ngadep si pimpinan itu klinik yg seorang dokter buat tanggungjawab,krn  awal kesitu mulus-mulus aja,setelah perawatan kok jadi nggilani pating penjoto.

Dan temanku yang lawyer itu mlh gemes sendiri karena dokternya pinter ngeles,dan nyebelin bangets!

Sisiran pun aku parno,karena gigi sisir sering nyaruk-nyaruk (macam garu sawah) kena jerawatku yang mirip bisul ,memerah dan gede2,dan itu sumpahhh perihhhhhhh bianget.😭😭
Si dokter hanya bisa bantu nyuntikin jerawatku satu persatu,dicoblosin..dan tentu saja tetap minta tambahan biaya.WTF!
(Wis loru,digorok  sisan!jyannn kere!)😒

Aku bener-bener kapok ke klinik itu lagi, karena memang sudah banyak menelan korban.
Mudah-mudahan dari pembaca blogku disini, ga ada yang keblondrok masuk kesana, tergorok dan mbradul.
Mungkin aku alergi kalo ketemu si Tina, karena hari terakhir aku mau out, dengan sombongnya dia tereak-tereak kaya orang gila saat dilabrak member yang ingin uangnya dikembalikan karena dipaksa "digesek kartu kreditnya" dulu sama si "menthog" satu itu.
Dengan jumawanya, sehabis costumer apes itu pulang , Tina sengaja berkoar-koar sampai seruangan terapi denger semua: "Huuuu, gue kok dilawan,...kagak tau dia, saudara-saudara gue kan orang hukum semua, Tina kok dilawan, keok,..luuuu...", sambil megal-megol.*pingin rasane bokonge tak blandring karo watu krakal gunung Kelud ...hhh!
Akhirnya karena memang ga ada itikad baik,aku out dari klinik itu dan pindah ke klinik lain which is much much cheaper.
Dan alhasil,mukaku jadi mulus lagi dlm waktu 3 bln...yayyy

Moral of the story:
Ternyata raiku mmg ga butuh produk2 mihil.
Produk murah malah mulus.
So,jangan terkecoh dengan kosmetik mihil,aku pakai bedak Ul***a II malah bruntusan.
Terus tak ganti Ve*** malah mulus.
Horeee..ngiritttt.

(Insert: raiku dari waktu ke waktu habis perawatan di klinik ga mutu itu sampai sekarang)
Ngemeng2, kalian pernah ga ngalamin hal serupa kaya aku?

23 comments

  1. Duuh mbaa smpai parah gt jerawatnya yaaa. Ngemeng2 klinik apa siiih jadi kepo takut keblondrok ke sana 😆😆

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi...udah jawab digrup ya mbak...😄

      Delete
  2. Serem banget itu Tina pengen ta jorokin ke lubang wc.wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah..ketemu orangnya makin nambah pingin ngerontokin giginya deh mbak.
      Nyuebelinnnn pwol.
      Pake nyindir2 kalo lewatin aku..."kasih deh semua ke dia mau oprasi hidung,pipi..kasih semuaaa"

      Kampret!

      Delete
  3. Duuh gemees..ada yo klinik mahal tapi ngga ngehargain pelanggan, emang abal-abal ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Klinik sama produknya sih ga abal2. SDMnya yang ecek2...

      Delete
  4. Aku kepo beratttt itu klinik apa mb????

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dipusat kota mbak...obatnya hebat,SDMnya plgi front officenya busuk!

      Delete
  5. Ikutan kepo di klinik mana, njengkelke banget kalo SDM nya nyepelekke gitu mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pol..mbak.
      Kalo ngga ngelinge aku udh nggelontorin duitku stgh tahun disitu,sdh sejak awal aku cabut dari sana.
      Eneg bgt liat si "menthog".

      Delete
  6. Wah, untung saya gak terjangkau klinik kyk gitu... Gak pengen juga, btw si tina kudu di sumpelin kaos kaki yg blm si cuci setaun kyknya biar kluar jin nya #ehh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kaos kaki kerbau abis bajak sawah yg abis nlethong..ya..

      Delete
  7. Ikut kesel ih sama dokternya yang ngeles nyari-nyari alesan, padahal kan cukup minta maaf dan tanggung jawab, gampang kan.

    ReplyDelete
  8. kok jadi serem ya bacanya tentang perawatan wajah. aku aja yang baca jadi ikut gemes gara gara pemaksaan. apa boleh kita datangin terus di tabok duit tu mulut tina hahaha

    kayak dia paling kaya dan tahu semua hal. nanti kalo punya istri ga mau aku suruh buat sembarang masuk salon kecantikan deh kak, takut

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sayang mas..ditabokin pake uang.
      Cocoknya ditabokin pake popok baby abis pup...mas

      Delete
  9. Harusnya dimasukkan ke surat pembaca aja di koran mbak ato mention twitter nya biar kapok. Untunglah klinik macam ini out of my reach,lagian mukaku ini lebih cucok sama yg murmer jadi duitku mending buat traveling aja deh hehhehr...
    Untung sekarang mbak archa udah cantik lagi seperti semula

    ReplyDelete
  10. Ya ampun Mba Acha. Rusakk banget wajahnya. Duh. Laporin wae mba, kalo ga itu mesti banyak bokingane kok sampe ga ada yg berani. Alhamdulillah saiki wes ayu meneh. Turut senang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hooh nyi. Kayane mau tak tulis ditwitter. Ramaikan ya..

      Delete
  11. FO ne kirimi zombie wae, ben kuapokk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kon ngeloni zombie wae ben dibrakot gulune

      Delete
  12. Serem pun mbak Archa.

    Mudah2an semakin sedikit yg jadi korban dari klinik ini dan orang2 yg nggak baik-nya juga semakin sedikit.
    Eh, maksude, makin dikit berkelakuan yang nggak baik.
    Halah, jadi mbuletz.

    Peluk2 dari Lombok.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin mbak. Kasian byk korban berjatuhan...

      Delete

Silakan beri komentar ya, saya pasti balas asal NO SPAM dan NO SARA. Thank you...