Saya memberanikan diri untuk menerima tantangan mbak Ani Berta di komunitas Fun Blogging yang buat saya yang ababil alias angot2an ga jelas tergantung arah angin ...angin syurga maupun masuk angin(halah) ini jadi termotivasi untuk memenuhi janji ONE DAY ONE POST.
Tema pertama cukup berat buat saya.
Kenapa berat?
Karena sering dengar apa itu yang dimaksud MEA alias Masyarakat Ekonomi ASEAN tapi ga peduli apa itu maksudnya.
Nah,iniiii....contoh-contoh teladan buruk
warga negara Indonesia yang tidak mau tahu dan tidak peduli apa pentingnya memahami MEA! #toyorkepalasendiri
Jujur saja, pelajaran Ekonomi saya dari SMP sampai SMApaling mentok nilainya 4.....arghhh! ga bisa pake banget..huhuhu, rasanya ga mudeng-mudeng.
Tetapi bagaimana mau pinter, jika tidak memahami?
Dan ternyata, secara tidak langsung kehidupan kita sehari-hari sudah dituntut untuk mendukung Masyarakat Ekonomi ASEAN.
(sumber : www.mdbc.com.my )
Garis besarnya gini,
Awalnya ide ini tercetus sejak adanya KTT yang dilaksanakan di Kuala Lumpur 1997 dimana para pemimpin ASEAN akhirnya memutuskan untuk melakukan pengubahan ASEAN dengan menjadi suatu kawasan makmur, stabil dan sangat bersaing dalam perkembangan ekonomi yang berlaku adil dan dapat mengurangi kesenjangan dan kemiskinan sosial ekonomi.
(sumber : zaoch110.blog.com)
Lalu, apa yang harus kita lakukan as a citizen?
Sebagai bangsa yang berkembang dan memiliki keinginan untuk maju dan setara dengan bangsa2 lain dalam kemakmuran ,sudah semestinya kita jangan tinggal diam dong?
Langkah-langkah sederhana yang saya lakukan adalah:
1. Memperluas wawasan
Dengan banyak membaca berita mengenai perkembangan ekonomi negara lain, melihat inovasi-inovasi yang bermunculan sehingga tergugah untuk banyak belajar dan menimba ilmu dilingkungan sekitar, dengan orang-orang atau komunitas yang bermutu dan berkompeten, misalnya komunitas wirausaha, komunitas blogger, komunitas pengusaha, dan sebagainya, sehingga waktu kita tidak habis terbuang untuk kegiatan yang tak bermanfaat.
2. Menangkap peluang ,celah dan ceruk
Wawasan yang kita serap , jangan hanya diam dalam pikiran, tetapi diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Menangkap peluang disekitar, apa nilai ekonomi yang bisa didapat dengan memanfaatkan celah yang ada.
Contohnya nih, ada timbunan kayu digudang penggergajian kayu, atau serbuk kayu.
Daripada terbuang percuma, bisa diolah lagi menjadi papan parket atau lantai kayu dari serbuk kayu yang dipres, atau mengolah sisa-sisa kayu menjadi souvenir khas yang kreatif seperti nampan, piring kayu, dan sebagainya.
Selain menambah income pribadi juga mampu memajukan daerah setempat , syukur2 menjadi komoditi ekspor yang banyak dibutuhkan konsumen negara maju.
Lumayankan untuk meningkatkan kemakmuran, apalagi jika bisa menyerap banyak tenaga kerja.
Jangan takut jadi pengusaha yang diawali dari ide kecil-kecilan.
( sumber : architectaria.com)
(sumber: rumahkerajinan.com)
3.Melebarkan Sayap
Apa pula itu, macam burung saja bah! #halah
Maksudnya, setelah peluang itu tertangkap, dan dikembangkan, jangan terus berhenti.
Terus berinovasi dengan peluang-peluang yang lain. Jalin kerjasama dengan wirausahawan yang lain, siapa tahu akan lahir inovasi yang terbaru , yang beda lagi dengan mengawinkan produk A dengan produk B, misalnya.
Promosi ke komunitas-komunitas yang aware terhadap peningkatan industri rumahan atau padat karya, sehingga bisa "naik kelas" dan bernilai jual tinggi.
Mengadakan expo2 dinegara2 sekitar Asia Pasifik, dan diberbagai dunia agar bisa menimba ilmu dari negara2 lain, karena menurut pemikiran saya, kita bisa maju jika mau menerima kritikan dan masukan dari orang lain dan tidak pernah berhenti belajar.
So , in my opinion, hal-hal simpel yang dimulai dari diri kita sendirilah yang bisa dijadikan sumbangsih untuk ikut menyukseskan MASYARAKAT EKONOMI ASEAN.
Tidak usah terlalu muluk-muluk, dimulai dari pola pikir yang mau menambah wawasan, tidak pernah berhenti belajar, dan tidak mengenal kata puas untuk meningkatkan diri, itu modal utama dalam memasuki era globalisasi yang sangat cepat perubahannya.
Tunggu apalagi?
STOP berdiam diri dan membully, BANGKIT BEKERJA dan terus berINOVASI!
( sumber: aus.ac.in)
Tema pertama cukup berat buat saya.
Kenapa berat?
Karena sering dengar apa itu yang dimaksud MEA alias Masyarakat Ekonomi ASEAN tapi ga peduli apa itu maksudnya.
Nah,iniiii....contoh-contoh teladan buruk
warga negara Indonesia yang tidak mau tahu dan tidak peduli apa pentingnya memahami MEA! #toyorkepalasendiri
Jujur saja, pelajaran Ekonomi saya dari SMP sampai SMA
Tetapi bagaimana mau pinter, jika tidak memahami?
Dan ternyata, secara tidak langsung kehidupan kita sehari-hari sudah dituntut untuk mendukung Masyarakat Ekonomi ASEAN.
(sumber : www.mdbc.com.my )
Garis besarnya gini,
Awalnya ide ini tercetus sejak adanya KTT yang dilaksanakan di Kuala Lumpur 1997 dimana para pemimpin ASEAN akhirnya memutuskan untuk melakukan pengubahan ASEAN dengan menjadi suatu kawasan makmur, stabil dan sangat bersaing dalam perkembangan ekonomi yang berlaku adil dan dapat mengurangi kesenjangan dan kemiskinan sosial ekonomi.
(sumber : zaoch110.blog.com)
Lalu, apa yang harus kita lakukan as a citizen?
Sebagai bangsa yang berkembang dan memiliki keinginan untuk maju dan setara dengan bangsa2 lain dalam kemakmuran ,sudah semestinya kita jangan tinggal diam dong?
Langkah-langkah sederhana yang saya lakukan adalah:
1. Memperluas wawasan
Dengan banyak membaca berita mengenai perkembangan ekonomi negara lain, melihat inovasi-inovasi yang bermunculan sehingga tergugah untuk banyak belajar dan menimba ilmu dilingkungan sekitar, dengan orang-orang atau komunitas yang bermutu dan berkompeten, misalnya komunitas wirausaha, komunitas blogger, komunitas pengusaha, dan sebagainya, sehingga waktu kita tidak habis terbuang untuk kegiatan yang tak bermanfaat.
2. Menangkap peluang ,celah dan ceruk
Wawasan yang kita serap , jangan hanya diam dalam pikiran, tetapi diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Menangkap peluang disekitar, apa nilai ekonomi yang bisa didapat dengan memanfaatkan celah yang ada.
Contohnya nih, ada timbunan kayu digudang penggergajian kayu, atau serbuk kayu.
Daripada terbuang percuma, bisa diolah lagi menjadi papan parket atau lantai kayu dari serbuk kayu yang dipres, atau mengolah sisa-sisa kayu menjadi souvenir khas yang kreatif seperti nampan, piring kayu, dan sebagainya.
Selain menambah income pribadi juga mampu memajukan daerah setempat , syukur2 menjadi komoditi ekspor yang banyak dibutuhkan konsumen negara maju.
Lumayankan untuk meningkatkan kemakmuran, apalagi jika bisa menyerap banyak tenaga kerja.
Jangan takut jadi pengusaha yang diawali dari ide kecil-kecilan.
( sumber : architectaria.com)
(sumber: rumahkerajinan.com)
3.Melebarkan Sayap
Apa pula itu, macam burung saja bah! #halah
Maksudnya, setelah peluang itu tertangkap, dan dikembangkan, jangan terus berhenti.
Terus berinovasi dengan peluang-peluang yang lain. Jalin kerjasama dengan wirausahawan yang lain, siapa tahu akan lahir inovasi yang terbaru , yang beda lagi dengan mengawinkan produk A dengan produk B, misalnya.
Promosi ke komunitas-komunitas yang aware terhadap peningkatan industri rumahan atau padat karya, sehingga bisa "naik kelas" dan bernilai jual tinggi.
Mengadakan expo2 dinegara2 sekitar Asia Pasifik, dan diberbagai dunia agar bisa menimba ilmu dari negara2 lain, karena menurut pemikiran saya, kita bisa maju jika mau menerima kritikan dan masukan dari orang lain dan tidak pernah berhenti belajar.
So , in my opinion, hal-hal simpel yang dimulai dari diri kita sendirilah yang bisa dijadikan sumbangsih untuk ikut menyukseskan MASYARAKAT EKONOMI ASEAN.
Tidak usah terlalu muluk-muluk, dimulai dari pola pikir yang mau menambah wawasan, tidak pernah berhenti belajar, dan tidak mengenal kata puas untuk meningkatkan diri, itu modal utama dalam memasuki era globalisasi yang sangat cepat perubahannya.
Tunggu apalagi?
STOP berdiam diri dan membully, BANGKIT BEKERJA dan terus berINOVASI!
( sumber: aus.ac.in)
Meningkatkan kualitas di semua lini, baik produk maupun jasa agar mampu bersaing secara sehat.
ReplyDeleteSalam hangat dari Jombang
betul pakde, supaya tidak katro. Salam dari saya, terimakasih sudah berkunjung :)
DeleteKalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. Bukankah begitu Archa Bella? Ayo mari bergerak...
ReplyDeleteyes, pak Dian. Setuju sekali. Ayo bangkit!
DeleteSetuju! Mewujudkan MEA bisa dimulai dari diri sendiri ya. Semangat!
ReplyDeleteSemangat !
DeleteSetujuu! Mulai dari diri sendiri dan nyata karyanya ya! Mantaappp.
ReplyDeleteYup! tidak hanya berkoar2 saja..tetapi action!
DeleteSetuju banget! Masyarakat indonesia hrs bersiap dr sekarang dalam MEA ini. Mulai dr hal2 simple dan kecil saja
ReplyDeletepASTI BISA!
Deleteyup, terus berINOVASI salah satu kunci menghadapi MEA...
ReplyDeleteInovasi tiada henti.terimakasih sudah mampir :)
DeleteSemuanya bersiap menyambut MEA..termasuk kita-kita ya mba Archa ;)
ReplyDeleteHarus itu mbak, supaya ga kuper!
DeleteBernas, singkat padat dan bermakna. Keren Mba :)
ReplyDeleteSemoga kita semua sukses di era MEA ini ya :D
Terimakasih suhu sudah berkunjung :)
DeleteSukses buat kita semua!
Iya nih, kalau kita males menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan, mau dibawa ke mana negeri kita tercinta ini :)
ReplyDeleteBetul ,mbak Uniek. JAdi pengen nyanyi, mau dibawa kemanaaa...lalallala....
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteakurr!
Deletebanyak hal ya mbak yang musti di-upgrade. tapi, kadang penyakit malas masih suka mampir. hmmm, harus semangat! fokus pada tujuan dan bekerja dengan cerdas.
ReplyDeletebetul itu mbak. dimulai dari diri sendiri...
DeleteYup, melangkah, dengan pasti dan tingkatkan kualitas diri.
ReplyDeleteMba Acha, salam kenal
Yess.salam kenal balik ..mbak
Deleteya, dimulai dari hal simpel dulu. Setujuu :)
ReplyDeleteTosshhh!
Deletenah yang ini aku setuju, poin-poin nya mudah dimengerti dan mudah dikerjakan...
ReplyDeleteSalam dari kami Catering Jakarta...