Tantangan hari kedua ONE DAY ONE POST kali ini adalah tentang tanaman obat atau bumbu dirumah sendiri dan lingkungan.
Nah, jujur saja, walaupun sempit , ternyata halaman rumahku cukup memberikan ruang buat tanaman-tanaman bermanfaat untuk kesehatan berbuah lebat dan subur.
Persis didepan ruang tamuku ada pohon belimbing wuluh, yang buahnya selalu menggerombol, rimbun dan gemuk-gemuk seperti empunya rumah.
Tetangga-tetangga satu gang sederetan dengan rumahku selalu menjadikan tanaman alias pohonku ini sasaran empuk untuk meminta belimbing wuluh karena memang hijau menggemaskan, bikin tertarik untuk memetik.
Ada aku maupun tidak (seringkali aku hanya mengintip dari balik jendela ruang tamu) mereka selalu berteriak meminta ijin memetik belimbing. Kadang mereka membawa plastik sendiri dari rumah, atau langsung menyecap2 belimbing masam segar ini ditempat dengan alasan ngidam, dan yang paling banyak adalah untuk bumbu masakan.
Karena si doi orang Zimbabwe halah maksudnya orang desa, dia demennnnnn banget sama masakanku yang satu itu.Katanya ga ada yang ngalahin..(Ya eyalah...irit binti murce).Alias acar ikan gurami BELIMBING WULUH petik sendiri, yang seringnya kupadukan dengan daun korokeling atau lebih dikenal dengan nama salam koja.
(Tauk nih knp blimbing wuluh taman sakcumplik dirumahku buahnya lebat banget, mpe tetangga2 yg mo arisan sering ngerontokin tuh blimbing buat bikin garang asem).
Sedikit cerita, beberapa hari lalu pas aku lagi olahraga pagi, bapak2 sebelah rumah persis sampai tilpun hpku.
Kukira rumah kebakaran..tumben2 dia tilpun...mpe dagdiggdugdwer..ealah ternyata cuma mo bilang: mbakkk..minta blimbing wuluhnya ya..buat bikin garang asem...
(Halahhh pakkk..tiwas jantungku tratapan.) (^.^)
(Tauk nih knp blimbing wuluh taman sakcumplik dirumahku buahnya lebat banget, mpe tetangga2 yg mo arisan sering ngerontokin tuh blimbing buat bikin garang asem).
Sedikit cerita, beberapa hari lalu pas aku lagi olahraga pagi, bapak2 sebelah rumah persis sampai tilpun hpku.
Kukira rumah kebakaran..tumben2 dia tilpun...mpe dagdiggdugdwer..ealah ternyata cuma mo bilang: mbakkk..minta blimbing wuluhnya ya..buat bikin garang asem...
(Halahhh pakkk..tiwas jantungku tratapan.) (^.^)
(daun korokeling untuk bumbu gulai , kari atau acar,semakin sedap!)
(ACAR GURAMI ala Archa Bella)
(ACAR PATIN ala Archa Bella)
Ya, memang belimbing wuluh ini cukup efektif buatku yang hobi masak ini untuk kucampurkan dalam masakanku.
Kadang
jika stok tomat hijauku habis, belimbing wuluh ini cukup jitu membuat
segar masakan acar ikan atau pindang yang sering kubuat.
Hobi
blusukan kepasar membuatku tidak pernah lupa menenteng ikan segar
seperti tongkol, gurami, kakap , patin dan sejenisnya untuk kemudian
kuolah menjadi masakan ikan asam manis atau bumbu rujak.
Kebetulan itu kesukaan suami dan anak-anak, ikan tidak melulu digoreng, bosan dan berminyak.
Satu lagi tanaman yang ada dihalamanku tepatnya kutanam di pot adalah tanaman KOROKELING.
Satu lagi tanaman yang ada dihalamanku tepatnya kutanam di pot adalah tanaman KOROKELING.
Biasanya orang lebih mengenal dengan nama daun kari atau daun salam koja.
Seringkali daun ini digunakan pada masakan-masakan khas Sumatra atau Aceh.
Nah..biasanya aku selalu menambahkan daun ini sebagai teman masakan yang menggunakan belimbing wuluh.Rasanya kawin banget alias tambah sedap.
Masakan kari , laksa dan gulai juga wajib hukumnya dibubuhi daun korokeling ini, dijamin tambah yummy!
Ternyata daun kari ini juga ada manfaatnya buat kesehatan loh!
Menurut cerita tetanggaku
Dari hasil ngintip Wikipedia, bahasa ilmiahnya daun ini memiliki efek anti diabetic, antioxidant, antimicrobial dan anti inflammatory. Selain itu kandungan zat besinya juga tinggi.Okaylah, jadi sekali kayuh eh sekali makan 2 , 3 manfaat terlampau..Enak dan sehat! eaaaaaa....!
(Paling enak makan ikan berkuah asam seger disiang hari)
(IKAN TONGKOL sehat diolah dengan bumbu2 berkhasiat)
Back to TANAMAN BELIMBING WULUH.
Ternyata eh tenyata, selain sebagai bumbu penyedap dalam masakan, ada manfaat kesehatan yang terkandung didalam tanaman belimbing wuluh.
Buat yang mengalami rematik, alias senut-senut yang menyerang berbagai organ dan jaringan tubuh seperti tulang, sendi, otot, bahkan darah atau organ tubuh lainnya.
Penyakit Rematik cukup mengganggu banget apalagi kalau sedang kambuh2nya bikin gerakan anggota badan kita jadi terbatas , karena rasa sakit dan ngilu yang ditimbulkan.
Rematik bisa disebabkan karena kegemukan dan peradangan. Peradangan dalam hal ini terjadi karena kelebihan hasil metabolisme purin yang tertimbun di persendian.
Gini nih caranya, kalau tadi buahnya sekarang giliran DAUNNYA.
Cara pertama:
-Ambil segenggam daun belimbing wuluh
- kemudian dicuci bersih.
- ditumbuk sampai halus dan tambahkan kapur sirih
- oleskan pada bagian tubuh yang sakit.
Cara kedua:
-Ambil 5 buah belimbing wuluh 5 lembar daun kantil (kebetulan dirumah ayahku ada pohon kantil), 10 biji cengkeh, 10 butir lada hitam
-dicuci bersih lalu ditumbuk halus diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis dan 1 sendok makan minyak kayu putih.
- Dipakai untuk menggosok dan mengurut bagian tubuh yang terasa sakit.
- Ulangi beberapa kali sampai rematik membaik.
Cara ketiga:
- Ambil 100 gr daun muda belimbing wuluh, 10 biji cengkeh dan 15 biji merica
-Kemudian dicuci lalu dihaluskan bersamaan,
-tuangkan cuka secukupnya sehingga menjadi seperti bubur.
-Oleskan adonan bubur tersebut pada bagian tubuh yang sakit.
Semoga tips ini bisa bermanfaat saat gejala rematik yang salah tempat dan ga ada sopan2nya nyelonong itu segera reda.
Besok masak apa yaaaaaa....? :p
(Semua gambar merupakan dokumen pribadi).
Dulu ibuku nanam ini di halamannya. Tapi aku susah euy nyari bibit tanaman ini pdhl pingin nanam juga
ReplyDeleteIni juga tau2 numbuh dihalaman kok mbak. Entah siapa yg nanam. Tapi coba cari bibitnya mbak,lumayan asyik loh punya tanaman ini dikebun, ga ada ulernya,akarnya ga bikin ngerusak rumah,dan buahnya bs diambil sewaktu2 ga kenal musim...hihi
Deletebelimbing wuluh konon juga bermanfaat menurunkan tekanan darah tinggi, sangat bermanfaat ya mengenal karakter tanaman obat
ReplyDeleteOh..iyakah pak Jarwadi? Bagaimana mengolahnya? Dimakan begitu saja?
Delete