Ini kisah baru saja terjadi,"FRESH FROM THE OVEN"...pulang ke rumah,mandi (bebek) cepat-cepat,sudah tidak sabar pengen ngeluarin uneg-uneg sebelum jadi bisul dan bikin aku demam nanti malam.
Mungkin bagi sebagian orang terutama perempuan,ceritaku ini sedikit lebay.Tapi asli,aku gemetaran sedari tadi,dari lokasi kejadian sampai saat ini masih tersisa sedikit "gempa" ditubuhku gara-gara keingetan peristiwa tadi.
Ceritanya begini, setelah pulang kerja aku berencana melanjutkan perburuanku yang sudah kulakukan sejak kemarin ,yaitu mencari kamera SLR
yang lumayan okey performancenya,terutama kualitasnya,ergonomic,dan pas pula dikantong.Alasannya adalah,kamera pocketku sudah mampu mengobrak-abrik benteng kesabaranku untuk memperlakukan dia layaknya sahabat.
Bagaimana tidak jengkel jika setiap kali tombol ON aku tekan,lensa zoom yang biasanya keluar secara otomatis,jadi maju mundur ga jelas.Aku jadi berpikir,kok dilihat dari layar monitor serasa melihat adegan sinetron yang biasanya scenenya menceritakan tokoh yang sedang terkaget-kaget karena bertemu dengan hal-hal yang menghebohkan.Jruenggg!!!!!! (Zoom diarahkan ke wajah pelaku,secara jauh-dekat..sambil musiknya biasanya bunyinya JREEENGGG!!!..macam program TV S*LET-bisa kan ngebayangin
.Daann..anehnya,itu kamera bisa berfungsi normal kalau aku maki-maki dan kata-katain,nah loh!
Jadi ,kalau aku bilang ,"Hei,SON...jangan rewel ya,be a good boy!"..eh dianya ngambek.Tapi kalau aku bilang,"Dasar kamera jelek,bikin bete,dodol loh,injek-injek ah..".weladalah,malah berfungsi normal lagi.
Jadi berpikir,apa perlu kuganti mereknya jadi SON****Yo..ya...
.
Alhasil, aku jadi ngeluarin jurusnya Pak Tarno,
"Ayo,ibu-ibu,tolong dibantu yah,sim salabim jadi apa prok-prok-prok!".ramelah jurus
,"Sini -sini,tak injek aja,buang kelaut,dekil,dsb"..Hihi..kamera yang aneh.
Okey,kita lanjutkan.
Akhirnya sekitar jam 4 sore tadi setelah aku mengganjal perutku dengan semangkuk bubur manis,campuran dari bubur juwawut dan bubur ketela direstoran fastfood yang lumayan laris(asli aku paling suka kombinasi bubur ini,berasa jadi burung euy,makannya juwawut..hihi..untung bibirku ga berubah jadi lancip ,hasyah!..
).
Aku bergegas ke Mall yang direkomendasikan oleh adikku kalau harga kamera di rentetan toko elektroniknya lumayan miring .Fyuuh,lumayan dapat lokasi parkir strategis yang biasa dipakai untuk vallet parking.
Segera aku menuju lantai 5.
Yah,namanya cewek,kok kayanya memang kamera tubuh alias mataku sudah disetel sama yang diatas,ga bisa jalan lurus bak dipasang kaca mata kuda.Pasti deh tengak-tengok kiri kanan ,cuci mata,liat baju bagus,mampir di outlet-outletnya,tanya sana-sini,siapa tau ada yang cocok.Hihi,dasar perempuan.
Tak terasa sampailah aku dilantai 5.Masuk ke toko kamera satu-persatu,tanya-tanya ke penjualnya harga merek N*KON berapa,C*NON keunggulannya apa,dapat bonus apa (biasa,kalo beli mintanya bonusnya lebih menggembung daripada barang utamanya,wekekek..
).
Dapat tripod sekalian tas sekalian memorycard,filternya,anti gores,kalau perlu baju anti peluru sekalian(halah~mau hunting foto apa jadi DENSUS 88 toh ini??
,total berapa,kalau perlu semua free..hihi(dasar!).
Dan akhirnya kutemukan toko yang kasih fasilitas bagus,semua dapat plus harga miring.
Karena kaki lumayan pegal dipakai jalan sedari pagi sampai menjelang maghrib,akhirnya kurehatkan sejenak sambil duduk dikios penjual bubble tea didekat lift.Sambil menyeruput bubble tea rasa susu,pandanganku menyapu seantero hall dan etalase toko yang memajang fashion-fashion keren mengundang mata untuk mampir.
Dan inilah yang membuat aku gemetaran.
Tiba-tiba ada seorang pria yang mendatangi lift.
Agaknya di mau naik atau turun ke lantai berikutnya.
Dan pada waktu itu tidak ada rombongan orang lain yang bergerombol akan menggunakan lift.Hanya pria itu seorang diri.
Tiba-tiba,mata pria itu menuju padaku.Bisa dikatakan menghujam,jleb!
Jarak lift dan tempatku duduk lumayan jauhlah,sekitar 15 langkah dari posisinya menunggu jemputan lift.Segera aku alihkan pandanganku ke mbak penjual bubble tea tadi,pura-pura tidak melihat.Punggungku posisinya membelakangi lift.Tapi aku merasa pria itu masih menatapku.Lalu leherku kupalingkan ketempatnya tadi,huuft aman,orangnya sudah tidak ada.
Aku arahkan lagi ke mbak penjualnya sambil cerita,
”Mbak,tahu ga,tadi ada cowok, kayanya eksmud,pake baju kemeja item,ngeliatin aku terus didekat lift?”.
Terus mbaknya mesam-mesem,sambil bilang,”Iya mbak,orangnya dibelakang mbak!”.
“Hah!!”.Aku langsung memutar leherku pelan-pelan,dan "Ya amplop!!",dia benar-benar dibelakangku persis,cuma 1 langkah dari aku duduk,dan benar-benar dia mengamati diriku dengan pandangan sepertinya mau menelanku bulat-bulat.Jarinya dielus-eluskan kedagunya sambil pandangannya tidak terlepas dari penampakanku.
”Gleg!”,aku menelan ludah yang rasanya sulit sekali kutelan,asli gugup,takut,serem,dan sejuta pikiran buruk berkecamuk diotakku.
”Oh my Gosh...mbak,orangnya masih disitu?”,tanyaku lirih.
“Masih,mbak!”
Huaaaaa......rasanya jantungku mau copot.Mau diapain diriku nanti.Aku melirik sebentar,ya ampun itu bibirnya dijilat-jilatin bak kadal.
Hiiiii.....(ingin rasanya cling!menghilang saat itu juga).
Aku pura-pura menulis dibuku organizer yang biasa aku tenteng untuk menulis rencana kerja.Tapi tidak bisa fokus.Coretan ga jelas,dan jantung berdegup hebat serasa mau meloncat saking salah tingkahnya.
Perasaan baju yang kupakai tidak menggoda,bukan pakai kemben,transparan atau bahkan bikini.(kalo ini pasti aku sudah diseret dari tadi oleh security).Aku cuma memakai blus biasa tanpa kerah,berleher sabrina,yang memang sedikit jelas menampakkan kedua bahuku,bermotif bunga mawar berwarna pink dengan garis-garis hitam dan memakai setelan celana jeans hitam biasa.
Wajahku juga kupoles seadanya,tidak memakai blush-on,karena memang tidak dalam rangka kepesta,apalagi pakai eye-shadow,maskara dan bulu mata palsu.Uhh,tentu tidak!
Bibirku pun tidak kulumuri gincu tebal ,merekah bin “nyonyor” bak habis ditimpuk bata.Cuma kuoles lipgloss warna bibir biasa.
Tapi kenapa pandangan pria itu serasa hendak melumatku habis-habisan.Rasanya kok pria itu tidak beranjak dari tempatnya.Aku masih menunduk dan pura-pura mencorat-coret bukuku,sambil berdoa dalam hati supaya dia cepat kabur dari situ.
Akhirnya setelah 10 menit berlalu yang bagiku serasa 10 jam,dia berlalu dari tempatnya.Dan kurang ajarnya dia naik kelantai atas tidak menggunakan lift seperti rencananya semula,tetapi dengan menaiki eskalator,dengan kepalanya tetap berputar seperti burung hantu ,tidak melepaskan pandangannya dariku sampai dilantai berikutnya.
"Asyeem,apes bener awak!"
Mending kalau mukanya secakep Darius Sinathriya,ini setengahnya pun tidak,huuuua,bener-bener mati kutu aku dibuatnya.
Tadi mbak penjual Bubble tea sempat membisikkan padaku,karena dia tahu betul bagaimana gelagat pria itu.
”Mbak,habis ini laporin security aja,kalau ada orang yang mencurigakan”.
“Oh,iya-iya mbak,haduh,aku lewat mana yah,jangan-jangan dia nyegat aku,hiks..:’(“
Si penjual itu dengan baik hati mengulurkan tissue kepadaku karena mukaku terlihat pucat dengan keringat yang mengalir didahiku,gara-gara kejadian tadi.
“Ya sudah mbak,aku mau pulang dulu,doakan saya ya mbak,saya bisa,Cemungudsh! “(dengan gaya alay bak tokoh Mari-Chan di cerita komik Jepang,hihihi..
).Mbaknya senyum-senyum melihat gayaku yang senewen berat.
Akhirnya sambil berjalan cepat dan sedikit-sedikit aku menengok kebelakang kalau-kalau pria itu membuntutiku,dan sesekali terkesiap jika melihat orang berbaju kemeja hitam,aku menuju tempat parkir,berharap sampai dirumah dengan selamat.Heeefft,mungkin lain kali aku harus memakai topeng kura-kura ninja kalau ke Mall.Deg-deg plas euy.....!
Mungkin bagi sebagian orang terutama perempuan,ceritaku ini sedikit lebay.Tapi asli,aku gemetaran sedari tadi,dari lokasi kejadian sampai saat ini masih tersisa sedikit "gempa" ditubuhku gara-gara keingetan peristiwa tadi.
Ceritanya begini, setelah pulang kerja aku berencana melanjutkan perburuanku yang sudah kulakukan sejak kemarin ,yaitu mencari kamera SLR
yang lumayan okey performancenya,terutama kualitasnya,ergonomic,dan pas pula dikantong.Alasannya adalah,kamera pocketku sudah mampu mengobrak-abrik benteng kesabaranku untuk memperlakukan dia layaknya sahabat.
Bagaimana tidak jengkel jika setiap kali tombol ON aku tekan,lensa zoom yang biasanya keluar secara otomatis,jadi maju mundur ga jelas.Aku jadi berpikir,kok dilihat dari layar monitor serasa melihat adegan sinetron yang biasanya scenenya menceritakan tokoh yang sedang terkaget-kaget karena bertemu dengan hal-hal yang menghebohkan.Jruenggg!!!!!! (Zoom diarahkan ke wajah pelaku,secara jauh-dekat..sambil musiknya biasanya bunyinya JREEENGGG!!!..macam program TV S*LET-bisa kan ngebayangin


Jadi ,kalau aku bilang ,"Hei,SON...jangan rewel ya,be a good boy!"..eh dianya ngambek.Tapi kalau aku bilang,"Dasar kamera jelek,bikin bete,dodol loh,injek-injek ah..".weladalah,malah berfungsi normal lagi.

Jadi berpikir,apa perlu kuganti mereknya jadi SON****Yo..ya...


Alhasil, aku jadi ngeluarin jurusnya Pak Tarno,
"Ayo,ibu-ibu,tolong dibantu yah,sim salabim jadi apa prok-prok-prok!".ramelah jurus
,"Sini -sini,tak injek aja,buang kelaut,dekil,dsb"..Hihi..kamera yang aneh.

Okey,kita lanjutkan.
Akhirnya sekitar jam 4 sore tadi setelah aku mengganjal perutku dengan semangkuk bubur manis,campuran dari bubur juwawut dan bubur ketela direstoran fastfood yang lumayan laris(asli aku paling suka kombinasi bubur ini,berasa jadi burung euy,makannya juwawut..hihi..untung bibirku ga berubah jadi lancip ,hasyah!..


Aku bergegas ke Mall yang direkomendasikan oleh adikku kalau harga kamera di rentetan toko elektroniknya lumayan miring .Fyuuh,lumayan dapat lokasi parkir strategis yang biasa dipakai untuk vallet parking.
Segera aku menuju lantai 5.
Yah,namanya cewek,kok kayanya memang kamera tubuh alias mataku sudah disetel sama yang diatas,ga bisa jalan lurus bak dipasang kaca mata kuda.Pasti deh tengak-tengok kiri kanan ,cuci mata,liat baju bagus,mampir di outlet-outletnya,tanya sana-sini,siapa tau ada yang cocok.Hihi,dasar perempuan.
Tak terasa sampailah aku dilantai 5.Masuk ke toko kamera satu-persatu,tanya-tanya ke penjualnya harga merek N*KON berapa,C*NON keunggulannya apa,dapat bonus apa (biasa,kalo beli mintanya bonusnya lebih menggembung daripada barang utamanya,wekekek..


Dapat tripod sekalian tas sekalian memorycard,filternya,anti gores,kalau perlu baju anti peluru sekalian(halah~mau hunting foto apa jadi DENSUS 88 toh ini??


Dan akhirnya kutemukan toko yang kasih fasilitas bagus,semua dapat plus harga miring.
Karena kaki lumayan pegal dipakai jalan sedari pagi sampai menjelang maghrib,akhirnya kurehatkan sejenak sambil duduk dikios penjual bubble tea didekat lift.Sambil menyeruput bubble tea rasa susu,pandanganku menyapu seantero hall dan etalase toko yang memajang fashion-fashion keren mengundang mata untuk mampir.
Dan inilah yang membuat aku gemetaran.

Tiba-tiba ada seorang pria yang mendatangi lift.
Agaknya di mau naik atau turun ke lantai berikutnya.
Dan pada waktu itu tidak ada rombongan orang lain yang bergerombol akan menggunakan lift.Hanya pria itu seorang diri.
Tiba-tiba,mata pria itu menuju padaku.Bisa dikatakan menghujam,jleb!

Jarak lift dan tempatku duduk lumayan jauhlah,sekitar 15 langkah dari posisinya menunggu jemputan lift.Segera aku alihkan pandanganku ke mbak penjual bubble tea tadi,pura-pura tidak melihat.Punggungku posisinya membelakangi lift.Tapi aku merasa pria itu masih menatapku.Lalu leherku kupalingkan ketempatnya tadi,huuft aman,orangnya sudah tidak ada.

Aku arahkan lagi ke mbak penjualnya sambil cerita,
”Mbak,tahu ga,tadi ada cowok, kayanya eksmud,pake baju kemeja item,ngeliatin aku terus didekat lift?”.
Terus mbaknya mesam-mesem,sambil bilang,”Iya mbak,orangnya dibelakang mbak!”.

“Hah!!”.Aku langsung memutar leherku pelan-pelan,dan "Ya amplop!!",dia benar-benar dibelakangku persis,cuma 1 langkah dari aku duduk,dan benar-benar dia mengamati diriku dengan pandangan sepertinya mau menelanku bulat-bulat.Jarinya dielus-eluskan kedagunya sambil pandangannya tidak terlepas dari penampakanku.

”Gleg!”,aku menelan ludah yang rasanya sulit sekali kutelan,asli gugup,takut,serem,dan sejuta pikiran buruk berkecamuk diotakku.
”Oh my Gosh...mbak,orangnya masih disitu?”,tanyaku lirih.

“Masih,mbak!”
Huaaaaa......rasanya jantungku mau copot.Mau diapain diriku nanti.Aku melirik sebentar,ya ampun itu bibirnya dijilat-jilatin bak kadal.
Hiiiii.....(ingin rasanya cling!menghilang saat itu juga).

Aku pura-pura menulis dibuku organizer yang biasa aku tenteng untuk menulis rencana kerja.Tapi tidak bisa fokus.Coretan ga jelas,dan jantung berdegup hebat serasa mau meloncat saking salah tingkahnya.
Perasaan baju yang kupakai tidak menggoda,bukan pakai kemben,transparan atau bahkan bikini.(kalo ini pasti aku sudah diseret dari tadi oleh security).Aku cuma memakai blus biasa tanpa kerah,berleher sabrina,yang memang sedikit jelas menampakkan kedua bahuku,bermotif bunga mawar berwarna pink dengan garis-garis hitam dan memakai setelan celana jeans hitam biasa.
Wajahku juga kupoles seadanya,tidak memakai blush-on,karena memang tidak dalam rangka kepesta,apalagi pakai eye-shadow,maskara dan bulu mata palsu.Uhh,tentu tidak!
Bibirku pun tidak kulumuri gincu tebal ,merekah bin “nyonyor” bak habis ditimpuk bata.Cuma kuoles lipgloss warna bibir biasa.

Tapi kenapa pandangan pria itu serasa hendak melumatku habis-habisan.Rasanya kok pria itu tidak beranjak dari tempatnya.Aku masih menunduk dan pura-pura mencorat-coret bukuku,sambil berdoa dalam hati supaya dia cepat kabur dari situ.
Akhirnya setelah 10 menit berlalu yang bagiku serasa 10 jam,dia berlalu dari tempatnya.Dan kurang ajarnya dia naik kelantai atas tidak menggunakan lift seperti rencananya semula,tetapi dengan menaiki eskalator,dengan kepalanya tetap berputar seperti burung hantu ,tidak melepaskan pandangannya dariku sampai dilantai berikutnya.

"Asyeem,apes bener awak!"
Mending kalau mukanya secakep Darius Sinathriya,ini setengahnya pun tidak,huuuua,bener-bener mati kutu aku dibuatnya.
Tadi mbak penjual Bubble tea sempat membisikkan padaku,karena dia tahu betul bagaimana gelagat pria itu.
”Mbak,habis ini laporin security aja,kalau ada orang yang mencurigakan”.
“Oh,iya-iya mbak,haduh,aku lewat mana yah,jangan-jangan dia nyegat aku,hiks..:’(“
Si penjual itu dengan baik hati mengulurkan tissue kepadaku karena mukaku terlihat pucat dengan keringat yang mengalir didahiku,gara-gara kejadian tadi.

“Ya sudah mbak,aku mau pulang dulu,doakan saya ya mbak,saya bisa,Cemungudsh! “(dengan gaya alay bak tokoh Mari-Chan di cerita komik Jepang,hihihi..

Akhirnya sambil berjalan cepat dan sedikit-sedikit aku menengok kebelakang kalau-kalau pria itu membuntutiku,dan sesekali terkesiap jika melihat orang berbaju kemeja hitam,aku menuju tempat parkir,berharap sampai dirumah dengan selamat.Heeefft,mungkin lain kali aku harus memakai topeng kura-kura ninja kalau ke Mall.Deg-deg plas euy.....!


kaget bin deg2an!!
No comments
Silakan beri komentar ya, saya pasti balas asal NO SPAM dan NO SARA. Thank you...