Banyak yang bilang aku awet muda,ciiieee,pedenya,ga papalah narsis dikit,kan ga dilarang.Asal tidak merugikan orang lain.Tapi,mungkin itu juga pengaruh dari lingkungan.Ya,lingkungan rumahku sekarang banyak dikelilingi orang-orang yang lebih muda (berlagak sok tua,hihi),termasuk diWK ini aku termasuk uzur…uhuk..uhuk..simbah batuk :P.
Alasannya,aku tinggal bersebelahan dengan rumah kos yang dihuni beberapa adik-adik yang lebih muda,kebanyakan sih mahasiswi,karena itu memang kos2an putri.Lumayan buat nambah2 penghasilan demi sejumput beras.Jadi dari balkon rumahku,aku bisa berinteraksi dengan mereka yang imut2 dan cantik2.(kalo masalah penampilan,dapat titipan pesan dari pak kos supaya yang seger2 aja yg diterima,supaya kalo bangun pagi buka jendela ,jadi tambah seger matanya,hush!diem2 naughty juga tuh pak kos,:P)
Daripada bengong dan kebetulan memang deket beberapa kampus,dibangunlah kos2an itu bersebelahan dengan rumah petakku.(cring..cring..bisnis..:D)
Okey,ngomong2 masalah anak kos,pastilah aku otomatis dianggap sebagai ibu kos atau lebih tepatnya mbak kos (aku dipanggil mereka mbak Tika-kan masih kinclong gitooh :D).Banyak persoalan2 mereka yang kadang dicurhatin ke aku,terutama masalah pacar.(Jangan heran kalo aku sering melihat cowo2 ganteng ngapelin cewe2 cantik didepan mataku,mayan…bikin mataku lebih cemerlang..ting..ting..ting #bersolek :P).Jadi kebawa deh tampil lebih muda,hihii.
Okey,ini ga akan mbahas brondong2 yang ngegemesin itu(hush!dijewer mas heri),tapi salah satu kasus yang menimpa anak kos.Sebut saja Lila.Si Lila ini sudah lama berhubungan sama pacarnya,lebih dari 5 tahun,tapi belum married2,padahal usianya 2 tahun dibawahku.Aku sering ngingetin,ayo,inget umur lho,nanti tambah tua,lupa tujuannya.Dia si sebenernya mau nikah,tapi terhambat persoalan prinsip.Yup,ini permasalahan klise yang berkembang dinegara kita khususnya,karena banyak alasan,orang tua ga rela kek,birokrasi ribet kek,dll,dsb.Sampai suatu ketika aku melihat beberapa buku teronggok di kamarnya.Sekilas aku liat judulnya berbau2 mengubah pemahaman dan keyakinan X menjadi Y.Agaknya mungkin mereka berdua sudah membahas untuk menyatukan keyakinan mereka pada 1 tujuan,dan agama siLila ini yang akan dianut.Tapi menurut penerawangan Mama Tika (ciee..sok Mama Laurent),kliatannya si cowo belum yakin,so, sicewe ini hrs meminta bantuan buku2 itu untuk memuluskan hasratnya.
Sayangnya saat itu aku menghadapi situasi yang cukup menyedihkan.Tanteku harus masuk RS,dan koma hampir 3 bulan tanpa sebab.Ga sakit,dikaruniai 2 anak laki2 yang pintar dan sehat,dan suami yang sangat penyayang,tiba2 koma.
Ketika sedang bezuk ke RS,aku duduk diruang tunggu sambil baca sebuah tabloid wanita yang sangat terkenal disini,tau kan?Kebetulan pengasuh rubrik psikologinya aku suka dan kagum karena pembahasannya begitu bijaksana dan mengena.Pasti kalian tau,psikolog yang tersohor berinisial RH itu.Dan kebetulan lagi kok ya topic yang dibahas mengenai perbedaan agama yang dialami seseorang yang akan menikah,dan dia perlu berkonsultasi dengan si ibu RH ini bagaimana mengatasi kemelut hatinya.
Kembali lagi kerumah.
Aku tidak mau sok menggurui si Lila ini,maka aku suruh baca aja tabloid tadi.Mudah2an dia bisa mencerna dan memaknai langkah apa yang harus dia ambil kedepannya.
Si Psikolog itu pada intinya menjelaskan bahwa suatu keyakinan tidak dapat dipaksakan dengan alasan apapun,apalagi dengan embel2 untuk memuluskan suatu perkawinan.Keyakinan adalah sesuatu yang sifatnya personal-vertikal,berhubungan antara pribadi dan Tuhannya,bukan hubungan secara horizontal.Jadi,tidak boleh memaksakan suatu kehendak untuk membuat orang lain menurut apa keinginannya,juga tidak seharusnya mengalahkan hati demi kebahagiaan orang yang dicintainya kalo sudah berhubungan dengan hal satu itu.
Ibu RH ini memberi contoh bahwa dia baru saja melayat seorang teman karibnya yang sangat dekat sekali.Ibu RH berusaha menenangkan hati sobatnya itu yang menangis tiada henti karena kepergian suami yang sangat dicintainya,dan sudah menemani hidupnya lebih dari 30 tahun.Kata ibu RH kepada sahabatnya yang saya kutip demi menjawab pertanyaan pembaca:
Sudahlah mbak,direlakan saja,dia sudah bahagia disurga,tidak perlu disesali,justru mbak harus bangkit meneruskan cita-cita almarhum.Tapi apa yang membuat saya terkejut,jeung,dia tidak menangisi kepergian suami yang sangat dicintainya itu tetapi dia menangisi keegoisannya selama ini.Bagaimana dia sudah memaksakan kehendaknya terhadap orang yang selama ini begitu baik padanya.Dia sangat menyesal sekali,hingga berhari-hari tidak mau makan,karena selama ini sudah begitu kejam.Suaminya sebelum meninggal meminta kepada ibu itu untuk memakamkannya dengan prosesi awal sesuai dengan agama yang dianutnya dulu,dia ingin dihias setampan mungkin untuk menghadap Tuhannya.Dan itulah yang membuat sobat saya tersentak,dan shocked karena selama ini dibalik diamnya sang suami,dibalik keharmonisan rumah tangganya,ternyata suaminya tidak bahagia karena ada suatu beban yang tersembunyi dihatinya tetapi tidak mampu dia katakan pada istri yang sangat dicintainya.Itulah yang membuat sobat saya tidak henti2nya menyalahkan dirinya,begitu teganya dia melakukan sesuatu yang diinginkannya tanpa mempertimbangkan perasaan belahan hatinya.dan penyesalan memang selalu datang terlambat,karena perasaan bersalah dihatinya tidak begitu saja mudah dihapuskan.
Dari situ bisa disimpulkan bahwa suatu keyakinan memang tidak bisa dipaksakan KECUALI dengan sadar sesadar-sadarnya bahwa dia benar2 cinta dengan keyakinannya yang baru,tanpa paksaan maupun tekanan dari siapapun.Muncul benar2 dari dirinya sendiri dan bukan dari dan demi orang lain,karena akan berat dibelakangnya.
Dan kembali ke tante saya yang koma,karena sudah terbaring di ICU selama 3 bulan.
Maka diambillah keputusan dari keluarga besar untuk mengurapinya dengan minyak suci seperti yang biasa dilakukan oleh seorang Pastor kepada umat yang hendak menghadap Bapa disurga,karena selama ini selang dan alat pacu hanya membantunya untuk menjaga jantungnya tetap berdetak,padahal otaknya sudah tidak berfungsi.
Beberapa hari sebelum dilaksanakan sakramen minyak suci,Si Om (suaminya) berdoa malam terus menerus menurut agamanya,dan suatu ketika dalam doanya dia seperti “ditunjukkan” kenapa sang istri sampai seperti itu.Besok paginya menjelang sakramen,si Om bicara dari hati kehati,bagaimana dia sangat menyesal karena membuat istrinya terbebani,membuat istrinya tertekan batinnya,dan meminta maaf sedalam2nya.Tau apa yang terjadi,bener2 mujizat,kisah nyata,tante saya langsung sadar dan membuka matanya.Kita semua kaget,tidak menyangka betapa besarnya kemuliaan Tuhan.Ternyata selama ini tanteku tertekan luar biasa tapi tidak dapat diungkapkan karena dia sangat mencintai keluarganya.Dia sedih karena setiap hari Minggu dia harus ke Gereja sendirian tanpa ditemani oleh suami dan anak2nya.Timbul rasa iri,kecewa,nelangsa yang dia pendam begitu dalam hingga pada suatu titik,dia koma secara mendadak.
Untunglah sekarang tanteku sudah berangsur2 sembuh,walaupun matanya buram,karena koma terlalu lama,tapi ini benar2 pembelajaran yang dasyat bagi kami bahwa hati tidak dapat dipermainkan,dan keyakinan tidak dapat dirubah2 dengan mudah karena semua itu memiliki keterikatan yang penuh misteri dengan sosok yang kita percayai.
Semoga dapat mengambil hikmah dari cerita saya…(jangan sampai koma ya say,gara2 cinta)
No comments
Silakan beri komentar ya, saya pasti balas asal NO SPAM dan NO SARA. Thank you...