CEMBURU?

Kalo aku pas santai,biasanya sih aku baca buku (maklum kutu buku pol,sampe2 aku bisa panic kalo ke WC ga bawa buku,ups..sorry,curcol,,hehe).Tapi kali ini lokasinya bukan ditempat dingin2 menggoda itu,tapi kebetulan waktu itu situasinya lagi R.Perpustakaan sambil nungguin my hubby yang lagi lembur kerjaan mengestimasi biaya suatu project.Intensitas komunikasi yang berkualitas emang lumayan jarang,tapi kami berusaha nyolong2 waktu walaupun sudah jam 1 pagi sekalipun.Untungnya kita berdua sama2 dracula dan draculi,jadi mulai tidur biasanya udah menjelang jam 3 pagi.ckckc..(kata suamiku kalo kurang dari jam 12 malam udah tidur,badannya malah pegel semua-maklum kuli bangunan..wkwkwkw).

Kebetulan artikel di tabloid  yang kubaca mengenai hubungan suami istri.Disana tertulis
Singkirkan rasa cemburu”,begini tulisannya:

Baru-baru ini saya membuat rencana untuk minum kopi bersama seorang  kawan lama yang kebetulan bekas pacar saya.Sudah 10 th saya tidak bertemu dengannya,dan apapun alasannya,bagi saya penting untuk bertemu lagi dengannya.Saya ceritakan hal itu pd Doni,sama sekali tanpa beban,krn saya tau dia mempercayai saya sepenuhnya dan tidak mungkin dia merasa tidak aman.Prioritas Doni dalam relasi kami adalah kebahagiaan saya.Dia menegaskan kepercayaannya dengan tidak menanyai saya dan tetap merasa aman;sebaliknya  dia justru mendorong saya untuk pergi dan bersenang-senang.Kami sama-sama punya banyak kawan ,baik kawan pribadi maupun kawan sebagai pasangan.Saya tidak waras jika menganggap diri saya adalah segala-galanya bagi Doni.Menghalangi dia memilih kawan,laki-laki atau perempuan,adalah sikap yang egois dan kejam dan membuktikan bahwa saya merasa tidak aman.
Terus,aku iseng2 tanya sama mas Heri,kalo dia dalam situasi Doni,bagaimana sikapnya kepadaku.Dan jawabannya adalah TIDAK BOLEH!.Ups!Kenapa??
Terus terang aku ga terima.Ihhh..kolot bener!Kuper,cuman minum kopi aja ga boleh..
Apakah karena besarnya rasa cemburu?atau mengekangku untuk tidak berhubungan lagi dengan orang-orang yang “berbahaya” dalam arti bisa menjadi duri dalam daging??
Jawabannya adalah:
kalo kamu tinggal bukan diIndonesia,khususnya dikota yang tidak sebesar metropolitan,hal itu sah-sah saja.Tapi kamu hidup disini,dimana masih banyak orang yang peduli dan turut campur apapun yang kamu lakukan.Aku tau dan percaya kalo kamu ga akan macam2,tapi bagaimana pendapat orang-orang yang mungkin kebetulan kenal sama kamu.Pasti mereka mempertanyakan,apa yang kamu lakukan dengannya,hanya berdua,apakah sudah berpisah dengan suaminya,apakah dia berselingkuh,apakah sekarang menjadi wanita tidak benar,dan macam-macam opini negative lainnya yang bisa berkembang,apalagi disekitar orang2 yang masih memegang adat ketimuran.Akan banyak sisi negative yang menyelimuti otak mereka daripada positifnya.Dan aku sebagai suamimu harus menjaga juga image orang-orang terhadapmu.Tidak hanya menjaga badanmu saja tapi nama baikmu dimata orang lain.Jangan sampai mereka berpandangan buruk dan menerka-nerka yang tidak semestinya.Sekali lagi kita hidup ditempat yang berbeda.apalagi ini kasusnya bekas pacarmu,pasti akan lebih buruk lagi opininya.Lain kalo kamu pergi lebih dari 2 orang,3 orang baik cowo/cewe,pasti pandangan mereka bisa lain.
Aku merenung,benar juga ya,disini memang semuanya harus serba dipikirkan baik buruknya,untung ruginya dalam melakukan suatu tindakan.Kalau ga ketauan ya selamat,tapi hal-hal kecil seperti ini kalo tidak direm dari awal akan menimbulkan godaan-godaan baru untuk melakukan yang lebih berani.Tidak bisa dipungkiri,kehidupan perkawinan apalagi yang seperti diriku sudah berjalan lebih dari 5 tahun gelombangnya sungguh dasyat,ada godaan baik intern maupun ekstern yang tidak bisa diduga.Tinggal bagaimana kita menyikapi itu semua.Mau lurus atau berkelok-kelok,mau mudah atau dipersulit.
Harapanku semoga aku lebih bijaksana dalam menyikapi gelombang perkawinan sampai 10 th- 20 th- 30 th kedepan,dengan kepercayaanku kepada “nahkoda” disampingku.
Mungkin bisa saja pendapat suamiku lain dengan pendapat pasanganmu,coba ditanyakan?
Yang pasti aku berusaha untuk saling menghargai pendapat orang yang bertanggung jawab kepadaku dengan menuruti apa yang dia nasehatkan dan tentu saja itu juga dapat kuterima dengan logikaku.
Semoga sharing ini bisa menambah wawasan anda…

No comments

Silakan beri komentar ya, saya pasti balas asal NO SPAM dan NO SARA. Thank you...